Tempat PKL di Basemen Alun-Alun Kota Bandung Hampir Rampung

Pemkot Bandung menyediakan tempat untuk 140 PKL di basemen alun-alun.

Edi Yusuf/Republika
Meja makan baru untuk pedagang kaki lima (PKL) berderet di basemen Alun-Alun, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/11/2023).
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna meninjau progres penataan basemen Alun-Alun Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/11/2023). Di basemen itu disediakan tempat untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di sekitar kawasan alun-alun.

Baca Juga


Ema, yang juga ketua Satuan Tugas Khusus (Satgasus) PKL Kota Bandung, optimistis penataan basemen alun-alun untuk tempat PKL itu segera rampung. Progresnya disebut sudah mencapai sekitar 75 persen. “Saya yakin dalam waktu dekat ini akan selesai,” kata dia.

Di basemen alun-alun itu disediakan tempat untuk menampung 140 PKL. Ema mengatakan, jumlah PKL yang ditampung sudah ditetapkan. Ia meminta tidak ada penambahan. Setelah penataan rampung, para PKL diminta segera menempati lapak yang sudah disediakan dan tidak berjualan di zona merah kawasan alun-alun.

“Jadi, nanti tidak ada alasan lagi PKL-PKL yang selama ini kucing-kucingan merasa belum ditata. Itu mah bohong besar lah, alasan-alasan saja,” kata Ema.

Penataan basemen Alun-Alun Kota Bandung dengan penyediaan tempat untuk PKL itu sempat direncanakan rampung pada Februari 2023. Namun, ada kendala. Penataan yang dilakukan mencakup perbaikan dan pembenahan infrastruktur penunjang, seperti sirkulasi udara, pemasangan listrik, hingga saluran pembuangan. 

Selain itu, ada pula sarana pendukung lainnya, seperti alat pemadam api ringan (APAR) dan penyaring lemak produksi kuliner. Rencana pemasangan grease trap juga tengah dibahas agar minyak dan sampah padat dapat tersaring dan tidak masuk ke saluran pembuangan.

Ema meminta para PKL mengikuti upaya penataan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan tidak membandel berjualan di zona merah. “Kalau mereka menjadi bagian yang mencintai kota ini, ya tolong kerja samanya. Kita juga kan bukan ingin memusnahkan, tapi kita ingin menata ya, maka masuklah ke sana (tempat PKL basemen alun-alun),” kata dia.

Meskipun ada lapak PKL, menurut Ema, basemen alun-alun itu tetap menjadi tempat parkir kendaraan. “Potensi parkir itu tidak hilang ya. Jadi, nanti betul-betul harus bersinergi ya. Karena sebetulnya yang utama mah di sana bukan PKL, tapi lahan parkir. Tapi, kita berikan ruang untuk penataan yang 140 PKL di sana” kata Ema.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler