Kecelakaan di Jembatan Kaca Banyumas, Keselamatan Objek Wisata Lain Mulai Ditinjau

Terdapat sekitar 70 tempat wisata yang akan dilakukan peninjauan.

Dok. Pemkab Banyumas
Tim Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas melakukan peninjauan lapangan dan pengecekan ke beberapa usaha pariwisata di Kabupaten Banyumas, Rabu (1/11/2023).
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Menyusul kecelakaan jembatan kaca, Tim Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas pada Rabu (1/11/2023) mulai melaksanakan peninjauan lapangan dan pengecekan ke beberapa usaha pariwisata di Kabupaten Banyumas. 

Baca Juga


Kegiatan peninjauan objek wisata ini menindaklanjuti instruksi Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro untuk audit keselamatan dan kelayakan wahana berisiko tinggi di Banyumas. Pemeriksaan diawali pada usaha yang memiliki wahana jembatan kaca atau selfie deck dengan bahan material kaca.

Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Setia Rahendra mengatakan, beberapa usaha pariwisata yang ditinjau pada Rabu (1/11/2023) adalah Taman Langit Kecamatan Baturraden dan Safari See to Sky yang berada di Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang.

"Peninjauan lapangan kali ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa wahana kaca yang ada di masing-masing lokasi tersebut sudah ditutup sementara," kata Kepala Dinporabudpar Setia Rahendra, Kamis (2/11/2023).

Ia menambahkan terdapat sekitar 70 tempat wisata yang akan dilakukan peninjauan. Kunjungan tim juga sebagai upaya penyampaian informasi kepada pengelola usaha pariwisata untuk senantiasa mematuhi aturan-aturan dan standar keamanan yang telah ditentukan. 

Selanjutnya, akan dilakukan pengawasan terhadap seluruh usaha pariwisata di Kabupaten Banyumas. "Pengawasan akan dilakukan oleh Tim Pengawas Standar Usaha Pariwisata yang terdiri dari Dinporabudpar dan beberapa OPD terkait di internal Pemkab Banyumas," katanya.

Kabid Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga Budaya dan Pariwisata (Dinporabudpar) Wardoyo menjelaskan bahwa selama peninjauan, wahana berisiko tinggi di objek wisata yang ditinjau akan ditutup sementara. "Yang ditutup hanya wahana yang berisiko, adapun objek wisata tetap operasional," ujar Wardoyo.

Ditargetkan, inspeksi tersebut akan selesai sebelum musim liburan Natal dan tahun baru mendatang. "Kami targetkan sebelum Nataru sudah selesai," katanya.

Ia menambahkan bahwa dalam melakukan inspeksi perizinan dan keselamatan tersebut, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, dan lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler