Menlu AS Kembali Kunjungi Israel
Ini merupakan kunjungan keduanya pasca serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengunjungi Israel, Jumat (3/11/2023). Itu merupakan kunjungan keduanya ke Israel pascaserangan Hamas ke negara tersebut pada 7 Oktober 2023.
Dilaporkan Al Arabiya, sebelum bertolak ke Israel, Blinken mengatakan lawatannya bertujuan mengupayakan langkah konkret dari Israel agar memastikan korban sipil di Jalur Gaza tak terus bertambah akibat serangannya. Presiden AS Joe Biden diketahui telah mendukung jeda kemanusiaan di Gaza agar bantuan kemanusiaan bisa dialirkan ke wilayah tersebut.
Gedung Putih telah menyampaikan, jeda dalam pertempuran di Gaza harus bersifat sementara dan lokal serta tidak akan menghentikan Israel dalam melakukan aksi pertahanan diri. “Apa yang kami coba lakukan adalah menjajaki gagasan mengenai jeda sebanyak mungkin yang diperlukan untuk terus menyalurkan bantuan dan terus berupaya mengeluarkan orang-orang dengan selamat, termasuk para sandera,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby dalam pengarahan pers, Kamis (2/11/2023).
Sementara, Kementerian Pertahanan AS mengatakan mereka tak mendukung penerapan gencatan senjata di Jalur Gaza. “Kami tidak mendukung gencatan senjata yang memberikan waktu bagi Hamas untuk berkumpul kembali, yang akan membahayakan warga Israel dan pihak lain,” kata Juru Bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder dalam konferensi pers, Kamis lalu.
"Namun saya pernah mendengar, Presiden mengatakan bahwa Pemerintah AS memang mendukung jeda kemanusiaan (di Gaza) untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk, sandera bisa keluar, serta warga negara lainnya," ujar Ryder.
Dia mengungkapkan, dalam diskusinya dengan para mitranya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin selalu mengangkat pentingnya memastikan bahwa warga sipil Palestina di Gaza mendapatkan bantuan kemanusiaan, baik itu bahan bakar air, atau bantuan medis. “Itu terus menjadi hal yang terus kami tekankan secara berkala,” ujar Ryder.
Jumlah warga Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel kian melambung. Hingga Kamis lalu, korban meninggal sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023 lalu telah melampaui 9.000 jiwa.
“Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, 9.025 orang terbunuh di Jalur Gaza, lebih dari 73 persen di antaranya adalah anak-anak, perempuan, dan lansia sejak agresi dimulai pada 7 Oktober. Lebih dari 22 ribu orang terluka,” tulis kantor berita Palestina, WAFA, dalam laporannya.