Isi Surat Wasiat Mahasiswi Unair yang Ditemukan Meninggal di Mobil Menurut Polisi

Polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab CA meninggal.

ANTARA/HO-ADS
parat kepolisian saat mendatangi TKP tewasnya mahasiswa FKH Unair di dalam mobil di halaman apartemen Jalan H. Anwar Hamzah Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (5/11/2023)
Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Aparat kepolisian menemukan sejumlah barang pribadi milik mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) berinisial CA yang ditemukan meninggal di dalam mobilnya di Sidoarjo, Ahad (5/11/2023). Dari sejumlah barang bukti yang ditemukan di dalam mobil, polisi juga menemukan diduga surat wasiat CA.

Kanit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Waru Ajun Komisaris Polisi Ahmad Yani menuturkan, pihaknya menemukan telepon genggam dan kartu identitas diri korban di dalam mobil. Selain itu, polisi menemukan benda berupa tabung helium beserta selang mengarah ke kantong plastik yang membungkus kepala korban serta sepucuk surat wasiat berbahasa Inggris.

"Ada handphone, dompet korban, dan tabung helium. Suratnya berbahasa Inggris," ujar Ahmad Yani, di Sidoarjo, Ahad (5/11/2023).

Ia menyebut surat berbahasa Inggris itu ditujukan kepada orang tua, sahabat, dan orang dekat korban. Namun, Yani enggan mengungkapkan isi surat tersebut lantaran masih diselidiki. "Bahasa Inggris pokoknya, masih bingung ini," ucapnya.

Hingga kini polisi belum memastikan penyebab kematian CA karena autopsi jenazah korban masih berlangsung. "Nunggu autopsi dulu, belum tahu penyebab meninggalnya korban," ujarnya.

Korban akan menjalani program co-asistensi di divisi parasitologi...

Baca Juga


CA ditemukan meninggal dalam mobil di halaman apartemen Jalan H Anwar Hamzah, Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Ahad pagi. CA berasal dari Kediri dan berusia 21 tahun.

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair Prof Murni Lamid ketika dikonfirmasi terpisah mengaku terkejut dengan kabar duka yang terjadi pada mahasiswinya tersebut.

Murni mengatakan bahwa CA saat ini sedang menjalani program pendidikan dokter hewan, yaitu program co-asistensi dan sekarang akan memasuki pada divisi.

"Saya cukup kaget dan deg-degan ini tadi. Saya nangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali," ujarnya.

Menurut Murni, korban CA dikenal memiliki kepribadian yang baik dan mempunyai banyak teman serta sahabat.

CA juga berada di kelompok 41, yang pada Senin (6/11/2023) akan menjalani program co-asistensi di divisi parasitologi.

"Saya dapat berita dari keluarganya bukan dari polisi. Katanya di rumah sakit (kamar jenazah) itu tidak ada siapa-siapanya, cuma dua orang tante dan om, kemudian satu dosen dari kampus, sedangkan yang lainnya tidak ada," katanya.

Rencananya, jenazah CA dipulangkan ke kampung halamannya di Kediri untuk dimakamkan setelah autopsi rampung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler