Bertemu PM Jepang, Anwar Ibrahim Bahas Investasi Hingga Gaza
Meski beda pandangan, Kishida dan Anwar mendukung perdamaian di Gaza.
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertemu di Putrajaya, Minggu guna membahas sejumlah isu berkaitan penguatan kerja sama strategis dalam berbagai bidang hingga dukungan perdamaian dan kemanusiaan untuk Gaza.
Dalam konferensi pers bersama usai bertemu Kishida, Anwar mengatakan Jepang berkontribusi dalam membangun industri Malaysia dan dalam 2023 komitmen Investasi asing langsung (FDI) Jepang yang mencapai 30 miliar ringgit Malaysia (Rp 98,88 triliun).
Angka tersebut sangat impresif, kata Anwar. Perusahaan-perusahaan Jepang berkomitmen menaikkan, memperpanjang, mengeluarkan investasinya di Malaysia dengan kehadiran Perdana Menteri Kishida.
Keduanya, menurut Anwar, juga membahas transisi energi dan kerja sama keamanan, termasuk kolaborasi dalam sektor industri pertahanan dan maritim.
Kedua pemimpin juga mendiskusikan konflik Palestina-Israel. Meskipun keduanya berbeda pandangan, Anwar menghargai komitmen Kishida karena yang utama adalah mendukung penuh perdamaian dan kemanusiaan di Gaza.
Terkait pelepasan air olahan dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi, Anwar mengatakan Malaysia merasa puas dengan jaminan Jepang dan dukungan dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengenai dampak minim radioaktif. Namun demikian, dia mendesak Jepang terus mempertimbangkan pandangan, saran dan kekhawatiran Malaysia dan negara-negara lainnya mengenai dampak limbah nuklir itu.
Kishida sendiri mengatakan Malaysia dan Jepang bekerja sama secara dekat untuk menjaga keamanan dan stabilitas regional serta komunitas internasional. Dalam kerja sama bilateral, dia mengonfirmasi tiga area prioritas, yakni kerja sama keamanan dan pertahanan dengan memperkuat komunikasi strategis antara dua negara, serta mengakselerasi dan koordinasi implementasi Official Security Assistance (OSA).
Dia mengatakan kedua negara sepakat memperkuat kerja sama maritim, termasuk latihan bersama pasukan penjaga pantai. Pertemuan keduanya juga membahas kepastian pasokan energi yang stabil dari Malaysia ke Jepang.
Kerja sama pembangunan sumber daya manusia termasuk people to people exchange melalui pembukaan cabang Tsukuba University di Malaysia pada September 2024.
Mengenai upaya mencegah meluasnya konflik Israel dan Palestina, ia mengatakan posisi Jepang memastikan pihak-pihak berkepentingan harus mengikuti hukum internasional untuk mencegah konflik meluas ke negara tetangga dan kondisi kemanusiaan di Gaza.
Kishida melakukan lawatan ke Malaysia selama dua hari dari 4-5 November 2023 untuk pertama kali sebagai perdana menteri.