21 Titik di Depok Terdampak Hujan Lebat, Ada Longsor Hingga Tanggul Jebol

Ada 12 titik longsor usai hujan deras melanda Depok.

ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah pengendara melintasi genangan air di Jalan Arif Rahman Hakim, Depok, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022). Hujan deras serta buruknya sistem drainase di kawasan tersebut menyebabkan jalan raya tergenang air setinggi 50cm dan berimbas kepada kemacetan panjang.
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK–Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok mengeklaim telah memetakan 21 titik terdampak hujan lebat pada Sabtu (4/11/2023). Dampak berupa banjir, longsor hingga tanggul jebol terjadi di puluhan lokasi di Depok.

“Setelah kami petakan, ada 21 titik yang butuh penanganan lebih lanjut, longsor yang paling dominan. Mengingat pada Sabtu lalu seluruh wilayah Kota Depok dilanda hujan lebat dengan durasi yang cukup lama," tutur Kepala DPUPR Kota Depok Citra Indah Yulianty, Selasa (7/11/2023).

Menurut Citra, terdapat 12 titik longsor, diantaranya di Jalan Sadar Kelurahan Tugu, Jalan Dipo Kelurahan Cipayung, Jalan Getabo Kelurahan Mekarsari, Makam Keramat Kelurahan Ratujaya. Kemudian, Jalan Lingkar Situ Kedaung Kelurahan Cinangka, Komplek RRI Kelurahan Cisalak dan beberapa titik lain.

"Untuk lokasi banjir ada enam titik, diantaranya ada di Perumahan Tirta Mandala Kelurahan Sukamaju, Jalan Ridwan Rais Kelurahan Beji, Jalan menuju Pondok Pesantren Qotrun Nada Kelurahan Cipayung, RW 03 Kali Cipinang Kelurahan Sukamaju Baru, RW 09 Kelurahan Sukamaju Baru dan Perumahan Taman Duta Kelurahan Bakti Jaya,” katanya.

“Ada juga jalan amblas di Kampung Bedeng Kelurahan Limo dan tanggul jebol di RW 25 Kelurahan Mekarjaya serta RW 10 Kelurahan Jatijajar,” ujar Citra.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Pemeliharaan Sumber Daya Air DPUPR Kota Depok, Doddy Sadikin menyebut pihaknya telah mengerahkan seluruh personel satuan tugas (satgas) untuk melakukan penanganan. Penanganan wilayah terdampak sudah dilakukan sejak Sabtu malam dan masih berlanjut sampai hari ini.

"Sudah kami perintahkan satgas untuk turun ke lapangan melakukan pengecekan dan penanganan lebih lanjut. Rata-rata banjir terjadi akibat saluran yang tersumbat oleh sampah. Sampai saat ini, kami terus melakukan pengecekan dan penanganan lebih lanjut. Proses pengerjaan bergantian dan menggunakan skala prioritas,” ujarnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler