Film Terbaru Sijjin Tayang 9 November: Adaptasi Horor Turki dengan Nuansa Lokal

Sijjin menawarkan pengalaman horor yang lebih mendalam dan unik di bioskop.

Republika/Umi Nur Fadhilah
Jajaran kru dan pemain film horor adaptasi dari Turki, Sijjin dalam acara konferensi pers dan pemutaran film di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan produksi film Rapi Films, berkolaborasi dengan Sky Media dan Legacy Pictures untuk membawa penonton ke dalam sebuah pengalaman horor baru dengan film terbarunya yang berjudul Sijjin. Film ini mengandalkan nuansa lokal dan sensasi seram yang berbeda, dan tayang mulai 9 November 2023.

Baca Juga


Film Sijjin, yang disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, mempersembahkan sebuah cerita horor dengan klasifikasi untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Skenario film ini ditulis oleh Lele Laila. Sijjin merupakan adaptasi dari film horor populer Turki yang berjudul Siccin. Dengan kisah yang kuat tentang karakter perempuan, Sijjin menawarkan pengalaman horor yang lebih mendalam dan unik di bioskop.

Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor muda berbakat, termasuk Anggika Bolsterli, selebgram Ibrahim Risyad, Niken Anjani, dan Delia Husein. Mereka menghidupkan karakter-karakter yang mewarnai cerita seram Sijjin, dengan latar di daerah Banten.

Produser film Sijjin, Sunil G Samtani menjelaskan bahwa cerita film ini terinspirasi dari film horor asal Turki Siccin. "Ini film horor yang lebih seram, lokal, dan berbeda sensasinya di bioskop. Film Sijjin kali ini dipegang oleh sutradara perempuan, karena dari segi cerita, Sijjin punya sudut pandang yang kuat dari karakter perempuan," kata Sunil dalam acara Konferensi Pers dan Pemutaran Film Sijjin di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).

Film ini menyoroti kisah seorang ibu dengan anak perempuan tuna netra, dan upaya seorang perempuan untuk merebut suami orang. Proses adaptasi cerita Sijjin dari asalnya Turki ke Indonesia memiliki tantangan tersendiri. Sunil menjelaskan bahwa hal ini tidak terlalu sulit karena budaya Islam yang ada di Turki dan Indonesia memiliki kesamaan, sehingga cerita tersebut bisa diadaptasi dengan cukup lancar.

Penulis skenario film Sijjin, Lele Laila menambahkan bahwa tantangannya adalah mengadaptasi cerita yang sudah bagus dan populer, agar tetap menarik bagi penonton Indonesia.  Film Sijjin juga memasukkan unsur-unsur budaya dan kepercayaan lokal dalam ceritanya, dengan setting di wilayah Banten yang dikenal memiliki berbagai kepercayaan dan ilmu spiritual.

"Saya cukup dekat dengan Banten, dan saya tahu bahwa di sana terdapat ilmu hitam dan ilmu putih yang berdekatan. Jadi, kami memutuskan untuk mengadaptasi cerita ini ke wilayah Banten," ujar Lele.

Sutradara film Sijjin juga merasakan....

 

Sutradara film Sijjin Hadrah Daeng Ratu juga merasakan tantangan dalam membuat film ini. Dikarenakan popularitas film asal Turki yang sudah berhasil di pasaran, Hadrah ingin memberikan sesuatu yang lebih menantang dan mengerikan kepada penonton Indonesia.

 

Walaupun mencari pemain yang sesuai dengan karakter cerita memerlukan waktu, Hadrah merasa hasilnya terasa memuaskan dan jajaran pemainnya memberikan penampilan yang luar biasa dalam film ini. Sijjin diharapkan bisa memberikan pengalaman horor yang lebih mendalam dan dekat dengan penonton Indonesia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler