Mengapa Penderita Disfungsi Ereksi Perlu Waspadai Penyakit Jantung Koroner?
Penderita gangguan ereksi sebaiknya jalani skrining jantung, kolesterol, gula darah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Disfungsi ereksi ternyata erat hubungannya dengan penyakit jantung koroner. Kok bisa?
"Disfungsi ereksi bisa menjadi tanda awal dari penyakit jantung koroner, ini merupakan alarm bagi penderita bahwa ke depannya dia memiliki faktor risiko tinggi mengalami penyakit jantung koroner bahkan stroke," kata Dokter spesialis urologi khusus bidang andrologi dan embriologi dari RS dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Widi Atmoko, Sp.U(K), FECSM, FICS dalam diskusi medis yang diikuti secara daring pada pekan lalu, dikutip Rabu (8/11/2023).
Widi menjelaskan disfungsi ereksi terjadi karena adanya masalah pada sirkulasi darah. Pembuluh darah di area penis sangatlah kecil, sehingga bila sudah terjadi sumbatan di area itu, maka di kemudian hari bisa ada sumbatan di daerah jantung atau daerah otak, sehingga bisa memicu penyakit jantung hingga strok.
"Maka kalau sudah ada gangguan ereksi, baiknya harus melakukan skrining, tidak hanya masalah gangguan ereksi saja, tapi juga jantung, kolesterol, gula darah. Dan kalau sudah ada masalah pada bagian itu, harus lebih sering dikontrol supaya mencegah terjadi penyakit seperti jantung hingga strok," jelas Widi.
Sebagai pencegahan, Widi mengingatkan pentingnya gaya hidup sehat dan menghindari gaya hidup sedenter. Artinya, tidak hanya memperhatikan pola makan saja, namun juga memperhatikan aktivitas harian, termasuk olahraga.
"Pola makan penting sekali, hindari makanan tinggi lemak jenuh serta jangan lupa olahraga yang disesuaikan dengan kemampuan tubuh," jelas Widi.
Tata kelola stres, menurut Widi, juga penting untuk dilakukan, selain menjaga hubungan yang harmonis dengan pasangan. Pasalnya, dua hal ini juga bisa menjadi pemicu disfungsi ereksi pada pria muda.
"Disfungsi ereksi itu tidak hanya terjadi pada pria lanjut usia, tapi pria muda yang masih produktif juga bisa mengalaminya, bisa diakibatkan karena penyakit atau masalah psikis seperti stres hingga hubungan yang tidak harmonis dengan pasangan," kata Widi.