Divestasi BRI di BSI, Erick Thohir: Jangan Buru-buru
Erick ingin mencari mitra yang tepat guna menjaga pertumbuhan BSI ke depan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir masih mempelajari rencana divestasi saham BRI dan BNI di PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Erick menyampaikan rencana divestasi masih dalam kajian.
"Kita masih diskusi karena mencari mitra, jangan buru-buru, seperti kita bermitra dengan Singtel, Telkom sekarang makin bagus setelah masing-masing pihak membangun wilayah, yang satu B to B, satu lagi B to C," ujar Erick saat groundbreaking pembangunan gedung Bank Syariah Indonesia (BSI) Tower di Jalan Merdeka Selatan, Nomor 17, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).
Erick pun ingin menerapkan hal serupa dalam mencari mitra yang tepat untuk BSI. Erick mengatakan mitra yang tepat merupakan hal krusial dalam menjaga dan meningkatkan tren pertumbuhan BSI ke depan.
"Kita mau mencari mitra yang bisa menjadikan BSI bank syariah global. Sekarang ini peringkat 12, siapa tahu ke depan bisa masuk 10 besar," ucap Erick.
Untuk itu, Erick menyebut perlunya mitra yang punya kemampuan untuk meningkatkan penetrasi BSI di kancah global. Erick menyampaikan sejauh ini prioritas mitra strategis masih berasal dari negara-negara Timur Tengah.
"Mitra yang bisa membuka akses kita membuka kantor di London, Riyadh, Mekah, Madinah, dan Dubai, ini yang kita dorong, karena pendanaan dalam konteks syariah menarik ke depan untuk terus dieksplorasi," kata Erick.