Begini Dahsyatnya Serangan Udara Israel ke RS Indonesia di Jalur Gaza
Israel menyerang RS Indonesia bertubi-tubi
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Jet tempur Israel meluncurkan serangan udara yang intensif ke daerah sekitar Rumah Sakit (RS) Indonesia di Bait Lahiya, Jalur Gaza, Kamis (9/11/2023) malam. Sejumlah warga sipil dilaporkan terbunuh dalam serangan tersebut. Kabar tentang penyerangan ke sekitar RS Indonesia diberitakan oleh kantor berita Palestina, WAFA.
“Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangkaian serangan udara di sekitar RS tersebut, yang menampung puluhan ribu orang yang terluka dan terlantar, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, menewaskan sejumlah warga sipil serta melukai banyak lainnya,” tulis WAFA dalam laporannya.
Menurut WAFA, serangkaian serangan udara Israel turut menyebabkan kerusakan serius pada beberapa fasilitas RS Indonesia. Serangan Israel juga memantik kepanikan dari warga sipil yang tengah berlindung di RS tersebut.
Di media sosial, ada banyak video dari jarak dekat yang memperlihatkan dahsyatnya serangan. Tampak orang-orang berlarian mencari tempat perlindungan yang aman. Langit di atas RS Indonesia pun berubah warna merah karena bom yang dijatuhkan bertubi-tubi.
Aktivis politik asal Amerika Serikat (AS) Jackson Hinkle mengunggah sebuah video lewat akun X (Twitter)-nya yang memperlihatkan momen ketika Israel melancarkan serangan udara ke sekitar RS Indonesia. Dalam video berdurasi 35 detik itu terekam serangkaian ledakan, tapi tak terlihat jelas sasarannya karena sang perekam berlindung di belakang sebuah mobil.
Video yang tampaknya direkam dari area parkir itu memperlihatkan beberapa warga sipil berlarian mencari tempat berlindung ketika serangan terjadi. “Heavy Israeli bombings near Gaza’s Indonesian hospital right now,” tulis Jackson Hinkle ketika mengunggah video tersebut di akun X-nya pada Kamis, pukul 11:39 WIB.
Serangan Israel ke sekitar RS Indonesia sudah beberapa kali terjadi.
Pada 5 November 2023 lalu, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari menuduh Hamas menggunakan beberapa RS di Gaza, termasuk RS Indonesia, untuk menyembunyikan markas operasinya di bawah tanah. Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), selaku pihak yang menginisiasi pembangunan RS Indonesia segera membantah klaim IDF.
“Kita membantah tuduhan itu. Kita membangun RS Indonesia dalam konteks yang benar-benar profesional, sesuai kebutuhan masyarakat Gaza, ketika itu dan saat ini. Apa yang dituduhkan Israel bisa jadi merupakan pra-kondisi Israel untuk melakukan serangan ke RS Indonesia yang ada di Gaza,” ujar Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/11/2023) lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan Republika pada 31 Oktober 2023, Sarbini mengungkapkan bahwa serangan ke daerah sekitar RS Indonesia lumayan sering terjadi. “Karena posisi RS Indonesia terletak di Gaza Utara dekat perbatasan dengan Israel,” ucapnya.
Pada 31 Oktober 2023 lalu, Sarbini menyebut terdapat sekitar 800 pasien yang tengah menjalani perawatan di RS Indonesia. Karena melebihi kapasitas, lorong-lorong di RS tersebut turut digunakan untuk keperluan rawat inap para korban luka serangan Israel. Tak hanya pasien, RS Indonesia juga menampung sekitar 2.000 warga Gaza yang mengungsi.