Cegah Stunting, Anak-Anak di Kalsel Dapat Suplemen Makanan dari Relawan Mak Ganjar
Pemberian makanan tambahan berupa susu, vitamin dan sebagainya pun dilakukan.
REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR -- Kelompok relawan Mak Ganjar menyalurkan bantuan makanan bergizi untuk mengatasi gangguan pertumbuhan pada anak atau stunting di Kalimantan Selatan. Pemberian makanan tambahan berupa susu, vitamin dan sebagainya dilakukan dalam acara penyuluhan stunting kepada para ibu di Desa Biih, Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
"Luar biasa, masyarakat jadi tahu masalah stunting. Jadi banyak tahu setelah dibekali (pengetahuan) masalah stunting. Tahu, tetapi mungkin kurang pemahaman dan kurang kesadaran," kata salah seorang warga, Muslimatul Hasanah, seperti dinukil pada Kamis (9/11/2023).
Menurut WHO (2020) stunting adalah kondisi pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO.
Kondisi itu dipengaruhi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang atau kronis yang terjadi dalam 1000 hari pertama kehidupan. Selain itu, risiko stunting ditambah dengan fenomena pernikahan dini.
"Salah satu penyebabnya (anak stunting) lantaran mereka (orang tuanya) menikah di usia muda. Kalau menikah di usia 19 tahun ke bawah, 95 persen anak yang dilahirkan adalah stunting. Karena memah rahim mereka belum siap dibuahi," katanya.
Menurut data tahun lalu, angka stunting di Kabupaten Banjar sebelumnya tercatat sebesar 40 persen kemudian mengalami penurunan sekitar 14 persen sehingga pada saat ini jumlahnya berada pada angka 26 persen.
Penurunan angka stunting itu diakui berkat kerja sama berbagai pihak termasuk kelompok sukarelawan Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden Mahfud MD, melalui penyuluhan dan bantuan makanan dari Mak Ganjar Kalimantan Selatan kali ini.
"Bermanfaat. Mereka (warga) jadi tahu kayak begini contoh makanan yang seharusnya diberikan untuk anak mereka. Awalnya, mungkin karena kebiasaan dari orang tua makan seadanya tanpa memikirkan itu baik untuk anak, atau tidak," ujar Muslimatul.
Selain itu, para sukarelawan Mak Ganjar mengedukasi para ibu untuk memberikan makanan bergizi yang tersedia di lingkungan sekitar mereka, tidak perlu memberikan makanan yang mahal.
"Kalau mereka pikir untuk sehat itu mahal, harus beli ini, harus beli itu. Padahal, sebetulnya mereka bisa menanam, sayur bisa ditanam. Kemudian, ikan di daerah kami kalau turun ke bawah daerah bantaran sungai, orang tuanya bisa memancing. Tidak (perlu) beli ikan jadinya," kata dia.
Angka stunting juga berhasil diturunkan Ganjar saat menjabat Gubernur Jawa Tengah selama empat tahun berturut-turut sehingga dia mendapatkan penghargaan Satyalencana Wira Karya pada tahun ini.
Berdasarkan perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), angka stunting di Jawa Tengah turun dari 24,4% (2018) 18,3% (2019), 14,5% (2020) 12,8% (2021) 11,9% (2022).
Sebelumnya, Mak Ganjar DIY juga telah mengadakan penyuluhan soal stunting kepada ibu-ibu di Posyandu Ria Karangduwet, Karangrejek, Gunungkidul. Koordinator Mak Ganjar DIY Rindi Astika mengatakan kegiatan positif tersebut diikuti ratusan ibu-ibu yang memiliki anak balita serta perempuan milenial yang nantinya juga menjadi seorang ibu.
"Kami sengaja menggelar penyuluhan ini agar kesehatan anak bisa terjaga dan ibu-ibu juga sehat," kata dia, demikian dilansir dari Antara.