Begini Suasana Pembukaan Piala Dunia U17 di Stadion GBT: Spektakuler
Video maping yang menawan disuguhkan selama kurang lebih sembilan menit.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Pembukaan Piala Dunia U-17 Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya berlangsung meriah dan spektakuler dengan menyuguhkan permainan sorotan cahaya dan video maping, Jumat (10/11/2023).
Pantauan di lokasi, sorotan cahaya berwarna-warni dan video maping yang menawan tersebut disuguhkan selama kurang lebih sembilan menit.
Aurelie Moeremans, artis serba bisa blasteran Indonesia-Belgia, berhasil menghibur penonton dengan mendendangkan lagu secara medley No Comment-Rungkad yang diiringi puluhan penari.
Sementara itu, Wika Salim langsung keluar dengan setelan merah putih dengan menyanyikan lagu Bersama Garuda (We Are Together), yang menjadi lagu tema Timnas Indonesia berkolaborasi dengan puluhan penari juga.
Di akhir gelaran yang menggunakan panggung berbentuk unik tersebut, ada sejumlah kembang api dinyalakan meskipun tidak begitu lama.
Pembukaan Piala Dunia U-17 juga dihadiri Presiden Jokowi beserta Ibu Iriana, Presiden FIFA Gianni Infantino, dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Erick Thohir.
Sementara itu, saat ditemui wartawan sebelum pembukaan, Wakil Ketua Umum II PSSI Ratu Tisha berharap pembukaan dan pertandingan Piala Dunia U-17 Indonesia di Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya berjalan lancar.
"Karena PSSI ini spiritnya harus melayani anggota-anggotanya yaitu Asprov dan pecinta sepak bolanya," kata dia di sela meninjau sekitar area Stadion GBT Surabaya.
Oleh karena itu, dirinya berharap gelaran Piala Dunia U-17 bisa dinikmati oleh pecinta sepak bola Indonesia khususnya yang menjadi tuan rumah di Surabaya, Solo, Bandung, dan Jakarta.
"Bismillah kami semua berdoa untuk kelancaran acaranya untuk menyambut para fans sepak bola. Jadi ayo datang kita nikmati bersama even ini," ujarnya.
Sebelumnya, Ketum PSSI Erick Thohir juga menjanjikan pembukaan di Stadion GBT Surabaya akan menjadi yang terbaik sepanjang gelaran Piala Dunia U17.
Tak hanya itu, menurut Erick, FIFA menilai untuk fasilitas dan pendukung lapangan juga memberi dua jempol.