Anak-Anak Makin Banyak yang Kena Diabetes Tipe 1, Ternyata Ini Penyebabnya

Anak-anak juga bisa kena diabetes.

www.freepik.com
Diabetes pada anak (ilustrasi). Pemerintah menekankan pentingnya skrining kesehatan agar penyakit tertentu dapat ditangani segera, salah satunya diabetes.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes juga dapat mengusik di usia dini. Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia Prof Dr Dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) mengatakan bahwa diabetes tipe 1 merupakan tipe diabetes yang paling banyak dialami oleh anak-anak di Indonesia.

"Dari data yang terhimpun dari 53 dokter anak endokrinologi di seluruh Indonesia, lebih dari 70 persen anak dengan diabetes adalah penyandang diabetes tipe 1 yang terdeteksi sudah dalam kondisi berat dengan ketoasidosis diabetikum (KAD)," kata Aman dalam media briefing mengenai diabetes di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).

Lebih lanjut, Aman menjelaskan pasien diabetes tipe 1 yang sudah berat harus mendapatkan suntikan insulin. Itu penting untuk membantu kadar gula darah dalam tubuh tetap stabil terkontrol.

Aman yang kini menjabat sebagai Project Lead Changing Diabetes in Children (CDiC) menjelaskan bahwa diabetes ini tidak bisa dicegah. Namun, bila ditangani dengan baik, maka anak dapat tumbuh serta menjalani hidupnya seperti anak sehat pada umumnya.

"Kasus diabetes tipe 1 ini sekarang tinggi, berdasarkan data yang kami himpun prevalensinya meningkat sekitar 70 kali dalam kurun 10 tahun terakhir," kata Aman.

Salah satu faktor yang berisiko memengaruhi diabetes tipe 1 pada rentang usia anak sejak lahir hingga dewasa muda adalah Endocrine Disruptor Chemical atau bahan kimia pengganggu endoktrin. Menurut Aman, sistem endoktrin bisa terganggu karena kimia, polusi, hingga pemanasan global.

Baca Juga


"Sekarang banyak anak pubertasnya lebih cepat, kanker meningkat, anak penisnya lebih kecil. Kami perhatikan sekarang kasusnya jadi tambah banyak," katanya.

Gejala diabetes tipe 1 yang paling mudah terlihat adalah anak mampu mengonsumsi banyak makanan, banyak minum, sering buang air kecil, namun berat badannya tidak mengalami peningkatan. Sebaliknya, berat badan anak justru terus menurun.

Selain itu, anak dengan diabetes tipe 1 lebih mudah lelah dan tampak tidak bersemangat. Aman pun mengimbau agar setiap orang tua dan pengasuh lebih bisa meningkatkan kewaspadaan bila kondisi tersebut dialami oleh anak.

"Penting edukasi untuk orang tua dan pengasuh, bila sudah ada indikasi tersebut agar segera ditangani sehingga kondisi anak bisa segera diatasi," jelas Aman.

Aman juga mengingatkan bahwa tidak menutup kemungkinan anak bisa mengalami diabetes ganda, yakni anak menyandang diabetes tipe 1 dan 2 secara bersamaan. Itu dapat terjadi karena pola makan yang tidak sehat dan seimbang, gaya hidup sedenter, serta kurangnya penanganan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler