Kata-Kata Positif di Media Sosial Ternyata Bisa Pengaruhi Citra Tubuh

Pesan positif di media sosial dapat tumbuhkan rasa sayang pada diri sendiri.

www.freepik.com.
Olahraga di rumah (ilustrasi). Pengguna media sosial, khususnya dari kalangan remaja putri, cenderung sensitif terhadap masalah citra tubuh setelah menghabiskan terlalu banyak waktu online.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengguna media sosial mungkin sering mendapati kata-kata positif soal kebugaran serta kesehatan di berbagai unggahan yang berseliweran di lini masa. Ternyata hal tersebut terbukti bisa memengaruhi citra tubuh dan kesehatan mental.

Dikutip dari laman Study Finds, Selasa (14/11/2023), temuan itu diungkap oleh para peneliti di Washington State University. Menambahkan beberapa kata apresiasi tubuh pada postingan media sosial dapat membantu menghilangkan pengaruh negatif sebuah unggahan.

Dalam studi, dikatakan bahwa pengguna media sosial, khususnya dari kalangan remaja putri, cenderung sensitif terhadap masalah citra tubuh setelah menghabiskan terlalu banyak waktu online. Namun, kalimat apresiasi sederhana seperti "Cintai tubuhmu" akan mengurangi dampak negatif media sosial itu terhadap kesehatan mental.

Hasil studi telah dipublikasikan di jurnal Health Communication. Pesan-pesan serupa dengan yang dicontohkan efektif meningkatkan rasa sayang dan apresiasi pengguna media sosial terhadap tubuh mereka sendiri. Setidaknya efek demikian bisa bertahan dalam jangka pendek.

"Kalimat itu dapat berfungsi sebagai faktor pelindung. Ini mungkin dianggap sebagai sesuatu yang sangat sepele, hanya beberapa komentar, namun bisa diberikan oleh influencer pada postingan mereka," kata penulis senior studi, Jessica Willoughby.

Bersama tim, Willoughby melibatkan 200 perempuan muda usia kuliah dalam penelitian. Lantas, para peneliti meminta peserta untuk melihat berbagai rangkaian postingan Instagram yang dimanipulasi dari influencer kebugaran "betulan" yang memiliki jutaan pengikut.

Setiap kelompok melihat serangkaian postingan tertentu yang menampilkan gambar yang diobjektifikasi dan teratur dengan atau tanpa pesan apresiasi tubuh. Gambar yang diobjektifikasi menampilkan influencer berpakaian minim yang berpose dengan fokus pada bagian tubuh tertentu.

Baca Juga


Beberapa dari gambar ini ditampilkan dengan bagian wajah yang terpotong. Sementara itu, gambar yang "tidak diobjektifikasi" juga menyertakan influencer yang berpose dengan pakaian olahraga, tapi menampilkan keseluruhan orang dan fokus pada sesuatu selain tubuhnya.

Misalnya, seorang influencer yang mendemonstrasikan cara melakukan olahraga dengan benar. Setelah melihat berbagai postingan, para peserta diminta menentukan peringkat persetujuan dengan serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan harga diri, rasa sayang pada diri sendiri, dan apresiasi terhadap tubuh.

Hasilnya menunjukkan bahwa adanya pesan apresiasi tubuh di media sosial memang berdampak positif pada rasa sayang diri peserta dan pandangan mereka terhadap tubuh sendiri dalam jangka pendek. Hal itu tetap berlaku meskipun pesan-pesan tersebut dipasangkan dengan gambar-gambar yang diobjektifikasi.

Namun, tidak ada hubungan yang terlihat mengenai harga diri yang lebih baik atau persepsi jangka panjang terhadap tubuh mereka. Para peneliti tidak menyangka bahwa hanya beberapa pernyataan positif akan berdampak jangka panjang pada persepsi tubuh.

Menurut Willoughby, temuan itu cukup menggembirakan, sebab berarti rasa sayang pada diri sendiri bisa lebih "melindungi" daripada rasa percaya diri. Ketika seseorang berada dalam situasi yang sulit, rasa percaya diri terkadang hilang, namun rasa sayang pada diri sendiri biasanya tetap ada.

"Mengetahui pesan-pesan positif di media sosial berdampak pada rasa sayang pada diri sendiri sangatlah penting karena ini adalah sesuatu yang dapat memengaruhi Anda bahkan ketika Anda sedang tidak menjalani hari yang baik," ucap Willoughby yang merupakan profesor di Murrow College of Communication di Washington State University.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler