Cacar Monyet dan Cacar Air, Gejala Ini yang Menjadi Pembedanya

Gejala cacar monyet mirip dengan cacar air.

Freepik
Penderita Monkeypox/cacar monyet (ilustrasi). Gejala cacar monyet mirip dengan cacar air.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat untuk mengenali dengan baik gejala sistemik cacar monyet (Monkeypox). Betulkah gejalanya mirip dengan cacar air?

"Gejala Monkeypox atau Mpox ini mirip dengan gejala cacar air atau yang sering disebut juga dengan varicella," kata Ketua Satuan Tugas Mpox PB IDI Hanny Nilasari di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Meski memiliki gejala yang mirip dengan cacar air, menurut Hanny, gejala pada kedua penyakit ini memiliki perbedaan menonjol. Orang terinfeksi cacar monyet mengalami gejala pembengkakan kelenjar getah bening (lymphadenopathy), sedangkan penderita cacar air tidak ada gejala itu.

Baca Juga


Beda cacar monyet dan cacar air. - (Republika)


Hanny mengatakan gejala sistemik cacar monyet didahului dengan nyeri kepala, kemudian demam akut lebih dari 38 derajat Celsius, nyeri tenggorokan yang diikuti dengan pembesaran atau pembengkakan kelenjar getah bening. Selain itu, terdapat sedikit ruam kemerahan atau makula di kulit, yang biasanya satu atau dua titik dan tersebar secara regional.

“Penyebaran regional ini maksudnya misal ada ruam di area lengan kemudian area genital, ada di area tungkai dan lainnya, jadi tersebar-sebar,” kata dia.

Perkembangan ruam tersebut, lanjut Hanny, juga diikuti oleh kelainan kulit lainnya, seperti bintil, lenting, serta keropeng. Jika mendapati gejala atau tanda-tanda tersebut sebaiknya segeralah melapor ke fasilitas pelayanan kesehatan agar mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Hanny mengatakan penemuan kasus terkonfirmasi Mpox saat ini bersifat lebih ringan. Ruam maupun lesi yang terdapat pada tubuh penderita lebih sedikit, yakni kurang dari 20 lesi.

"Pada kasus sebelum-sebelumnya atau sebelum 2022, jumlah ruam atau lesi lebih dari 100 lesi," ucap Hanny.

Kementerian Kesehatan mencatat hingga Jumat (10/11/2023), kasus Mpox di Indonesia bertambah menjadi 42 kasus yang tersebar di Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Kasus konfirmasi Mpox umumnya dialami kelompok masyarakat berorientasi seksual sesama jenis dari kaum laki-laki dengan kondisi penyerta HIV dan sifilis.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler