Gaza Alami Kerawanan Pangan Akibat Bombardir Israel
FAO menganggap seluruh penduduk sipil di Gaza berada dalam kondisi rawan pangan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengatakan, seluruh penduduk Gaza saat ini menderita kerawanan pangan akibat serangan Israel yang tiada henti. Direktur Jenderal FAO, Qu Dongyu mengatakan, sebelum eskalasi yang terjadi saat ini, hampir 60 persen rumah tangga di Gaza dianggap rawan pangan atau rentan terhadap kerawanan pangan.
“Pada titik ini, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menganggap seluruh penduduk sipil di Gaza berada dalam kondisi rawan pangan,” kata Dongyu, dilansir Anadolu Agency, Selasa (14/11/2023).
Dongyu menambahkan, FAO berkomitmen penuh untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak bagi penduduk di Jalur Gaza. Dia menekankan, gencatan senjata secepatnya adalah sebuah prasyarat untuk ketahanan pangan, dan hak atas pangan adalah hal mendasar bagi hak asasi manusia.
Ketika serangan Israel di Jalur Gaza memasuki hari ke-39, setidaknya 11.180 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 7.700 wanita dan anak-anak. Sementara sekitar 28.200 lainnya terluka.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan serangan darat Israel. Sementara itu, Israel mengklaim korban tewas di pihaknya mencapai sekitar 1.200 orang.
Sebanyak 155 truk bantuan tambahan telah memasuki Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah dengan Mesir. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina pada Selasa mengatakan, truk-truk tersebut memuat perbekalan penting, termasuk obat-obatan dan perlengkapan medis, bahan makanan, air dan perbekalan bantuan. Namun pengiriman bahan bakar tidak dibolehkan.
Sejak 21 Oktober, total 1.135 truk bantuan telah diizinkan memasuki Gaza. Namun jumlah tersebut masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang terkena dampak serangan Israel.
Di bawah blokade Israel selama 16 tahun di Gaza, 500 truk barang, termasuk 45 truk bahan bakar memasuki Gaza setiap hari. Namun semuanya terhenti sejak pecahnya pertempuran di Gaza pada 7 Oktober. Gaza mengalami kekurangan seluruh komoditas pokok, termasuk bahan bakar yang sangat dibutuhkan rumah sakit.
- krisis pangan di gaza
- gaza alami krisis pangan
- krisis kemanusiaan di gaza
- fao
- rawan pangan
- gaza rawan pangan
- Palestina
- pejuang hamas
- perang hamas dan israel
- perang hamas israel
- genosida di gaza
- pembantaian di gaza
- kejahatan perang
- penjahat perang
- kejahatan perang di gaza
- israel penjahat perang
- hamas serang israel
- palestina israel
- pendudukan israel
- serangan hamas
- palestina merdeka
- solusi dua negara
- Operasi Badai Al Aqsa
- Operation Al Aqsa Flood
- Operasi Pedang Besi
- Operation Swords of Iron