Dosen UMY: Israel Keras Kepala, Dunia Perlu Tekan Lebih Keras

Dunia perlu mempertimbangkan untuk memberikan sanksi kepada Israel.

AP Photo/Hatem Ali
Seorang wanita Palestina membuat roti di Rafah, Jalur Gaza, Kamis, 16 November 2023.
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Zein Maulana menilai sebenarnya dunia internasional tidak diam atas serangan brutal Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

Dia menuturkan dunia Arab dan Islam serta beberapa negara lainnya, termasuk masyarakat Barat, turut mengecam kejahatan Israel yang meliputi serangan terhadap rumah sakit di Gaza.

Tidak hanya kecaman, dunia internasional juga telah merespons dengan sejumlah pertemuan tingkat tinggi baik di PBB maupun di Organisasi Kerjasama Islam yang beranggotakan negara-negara Muslim.

"Kecaman dan tekanan itu sudah dilakukan, tetapi untuk konteks ini, dunia internasional perlu memberikan tekanan yang lebih keras dan tegas termasuk mempertimbangkan untuk memberikan sanksi kepada Israel dan membawanya ke mahkamah internasional," kata dia, Kamis (16/11/2023).

Zein mengatakan, respons terhadap Israel yang ‘keras kepala’ perlu dengan tekanan yang lebih keras dari biasanya. Sebab Israel tetap melanjutkan serangan dan kejahatannya di Gaza. Salah satu yang menjadi faktor paling utama karena didukung oleh negara-negara besar seperti AS dan Inggris.

Baca Juga


AS dan Inggris secara terang benderang...

"(Dua negara itu) secara terang benderang memberikan dukungannya baik dalam bentuk diplomasi politik internasional maupun ekonomi dan militer, termasuk usulan humanitarian pause (jeda kemanusiaan) yang diusulkan AS," tutur Direktur Program Internasional Prodi Hubungan Internasional UMY itu.

Menurut Zein, usulan tersebut pada dasarnya memberikan dukungan terhadap Israel untuk terus menggempur Gaza. Karena, jeda kemanusiaan itu dijadikan alasan moral bagi Israel bahwa mereka seakan-akan peduli terhadap isu krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza.

"Sehingga serangan yang mereka lakukan seakan-akan sebagai bentuk perlawanan terhadap Hamas. Untuk itulah, humanitarian pause itu tidak cukup dan bahkan bisa dijadikan sebagai alasan dukungan moral kepada Israel untuk terus menggempur Gaza," kata dia.

Zein menambahkan, seruan untuk gencatan senjata memang harus diteruskan dan digaungkan. Di saat yang bersamaan, respons dari dunia internasional terutama dunia Islam dan negara-negara Arab harus lebih keras dan tegas. "Karena Israel tidak sendiri tetapi didukung oleh negara besar lainnya," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler