Bacaan Dzikir dan Doa Sebelum Tidur yang Disunnahkan
Sebagian doa dan dzikir sebelum tidur sebagian berasal dari ayat Alquran dan hadits.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat beberapa dzikir yang disunnahkan untuk dibaca sebelum tidur, sebagiannya berasal dari ayat-ayat Alquran dan sebagian lainnya berasal dari hadits. Seperti dikutip dari buku Sunnah dan Dzikir Harian Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, dzikir dari ayat Alquran.
Bacaan Dzikir dan Doa Sebelum Tidur yang Disunnahkan
1. Membaca ayat kursi
Membaca ayat kursi ini sunnah untuk dilakukan sebelum tidur, karena pembacanya akan terjaga dari gangguan syaitan hingga pagi hari. Dalilnya adalah hadits yang menceritakan tentang kisah Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang menghadapi seorang pencuri harta zakat.
Pada hadits itu disebutkan, “..lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bertanya kepadaku, ‘Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?’ aku menjawab, ‘Wahai Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam, ia mengajarkan aku sejumlah kalimat yang ia klaim akan bermanfaat bagiku. Lalu aku pun melepaskannya setelah itu.’ Beliau bertanya, ‘Kalimat apa yang ia ajarkan?’ aku jawab, ‘ia katakan kepadaku, jika kamu hendak beranjak menuju tempat tidurmu, maka bacalah ayat kursi dari awal hingga akhir. Lalu ia juga katakan, apabila kamu membacanya maka Allah akan selalu menjagamu hingga pagi hari dan syaitan tidak dapat mendekatimu para sahabat Nabi adalah orang-orang yang berusaha keras untuk selalu berbuat kebaikan.’ Lalu Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam berkata, ‘Kalimat yang ia ajarkan kepadamu memang benar adanya walaupun ia adalah seorang pendusta. Apakah kamu tahu siapa yang kamu ajak bicara selama tiga hari kemarin itu wahai Abu Hurairah?’ aku jawab, ‘Tidak tahu.’ Lalu beliau katakan, ‘Ia adalah syaitan.’” (HR. Bukhari no.2311, juga oleh An-Nasa’i secara maushul dalam kitab As-Sunan Al-Kubra no.10795)
2. Membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah
Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Mas’ud Al-Anshari Radhiyallahu Anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam pernah bersabda,
“Barangsiapa membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah pada malamnya, maka kedua ayat itu sudah cukup (sebagai penjagaan baginya).” (HR. Bukhari no. 4008, dan Muslim no. 807)
Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah ini bukanlah dzikir yang secara khusus diucapkan ketika saat hendak tidur, melainkan boleh dibaca di bagian mana pun di malam hari. Apabila seseorang belum membacanya pada malam itu, lalu ia baru teringat saat hendak tidur, maka ia bisa membacanya saat itu.
Selanjutnya...
3. Membaca surat Al-Ikhlas dan mu’awwidzatain (surat Al-Falaq dan surah An-Nas)
Lalu, menghembuskannya pada kedua telapak tangan, lalu mengusapkan kedua telapak tangannya itu ke sekujur tubuh sebanyak tiga kali.
Dalilnya adalah: Hadits yang diriwayatkan dari bunda Aisyah Radhiyallahu Anha ia mengisahkan, “Biasanya Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam ketika hendak beranjak menuju tempat tidur pada setiap malamnya, maka beliau akan menggabungkan kedua telapak tangannya, kemudian menghembuskannya seraya membaca, surah (qul huwallahu ahad) (Al-Ikhlas), surat (qul a’udzu bi rabbil-falaq)(Al-Falaq), dan surah (qul a’udzu bi rabbin-nas) (An-Nas), kemudian beliau menggunakan telapak tangannya untuk mengusapkan apa yang bisa beliau jangkau dari tubuhnya, dimulai dari kepalanya, lalu wajahnya, dan semua bagian depan tubuhnya. Beliau melakukan hal itu sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no.5017)
Hadits ini menunjukkan Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam menerapkan sunnah tersebut pada setiap hari, karena pada hadits itu bunda Aisyah mengatakan “pada setiap malamnya.” Cara pelaksanaan sunnah ini adalah dengan menggabungkan kedua telapak tangan di hadapan mulut, lalu dihembuskan nafas pada telapak tersebut sambil membaca surat Al-Ikhlas dan mu’awwidzatain.
Kemudian, mengusap seluruh anggota tubuh yang bisa dijangkau dengan telapak tangan tersebut, yang dimulai dari atas kepala, lalu turun ke wajah, dan seterusnya hingga seluruh tubuh. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali.
4. Membaca surat Al Kafirun
Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan dari Urwah bin Naufal, dari ayahnya Radhiyallahu Anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam pernah berkata kepada Naufal, “Bacalah olehmu surah (qul ya ayyuhal-kafirun) (Al-Kafirun), barulah kamu tidur setelah menyelesaikannya, karena surat itu merupakan pembebasan diri dari kemusyrikan.” (HR. Ahmad no.21934, Abu Dawud no.5055, At-Tirmidzi no.3403, dan dikategorikan sebagai hadits hasan oleh Al-Albani Rahimahullah)
Doa-doa sebelum tidur...
Doa-doa yang disunnahkan dibaca sebelum tidur
1. Bismikallahumma amutu wa ahya (dengan menyebut nama-Mu ya Allah aku mati dan aku hidup). (HR. Bukhari no.6324, dari Hudzaifah Radhiyallahu Anhu)
2. Allahumma khalaqta nafsi wa anta tawaffaha laka mamatuha wa mahyaha, in ahyaytaha fahfazh-ha, wa in amattaha faghfir laha, allahumma inni as`alukal-afiyah (ya Allah Engkau lah yang menciptakan nyawaku dan Engkau pula yang akan mematikannya, hanya di tangan-Mu kematian dan kehidupannya, apabila Engkau hidupkan maka jagailah aku, tetapi apabila Engkau mematikan maka ampunilah aku, ya Allah aku sungguh memohon kepada-Mu keselamatan). (HR. Muslim no.2712)
Selanjutnya, salah satu sunnah di malam hari adalah dengan bertasbih sebanyak tiga puluh tiga kali, bertahmid sebanyak tiga puluh tiga kali, dan bertakbir sebanyak tiga puluh empat kali. Ketika hendak beranjak tidur karena pada dzikir tersebut terdapat keutamaan yang besar, salah satunya adalah memberikan kekuatan pada tubuh di keesokan harinya.
Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan dari Ali Radhiyallahu Anhu, bahwasanya pernah suatu kali Fathimah mengeluhkan sakit yang ia rasakan di tangannya akibat menggiling tepung (sendiri). Pada saat yang sama ketika itu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memperoleh ghanimah berupa tawanan.
Mengetahui hal itu, Fathimah pun berangkat untuk menemui Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, namun ia tidak mendapati beliau di rumahnya, ia hanya bertemu dengan bunda Aisyah saja. Maka ia pun memutuskan untuk memberitahukan bunda Aisyah tentang maksud kedatangannya. Setelah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tiba di rumah, bunda Aisyah pun menceritakan tentang kedatangan Fathimah dan tujuannya.
Lalu, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pun langsung datang ke rumah kami, padahal ketika itu kami sudah menuju ke pembaringan. Mengetahui kedatangan beliau, kami pun segera beranjak dari tempat tidur untuk berdiri menyambutnya.
Namun beliau berkata, “Tetaplah di tempat kalian.” Lalu beliau duduk di tengah-tengah antara aku dan Fathimah, bahkan ketika itu aku dapat merasakan bekunya kaki beliau di dadaku. Kemudian beliau berkata, “Maukah kalian berdua aku ajarkan perkara yang lebih baik dari apa yang kalian minta? Apabila kalian hendak tidur, maka bacalah oleh kalian takbir sebanyak tiga puluh empat kali, tasbih sebanyak tiga puluh tiga kali, dan tahmid sebanyak tiga puluh tiga kali. Itu semua lebih baik untuk kalian berdua dibandingkan memiliki seorang pembantu.” (HR. Bukhari no.3705 dan Muslim no.2727)