Bawaslu: Penyelenggaraan Pemilu 2024 Butuh Kolaborasi Stakeholder

Pemilu 2024 adalah momentum untuk menghadirkan pemimpin revolusioner.

republika/mgrol100
Ilustrasi Pemilu
Rep: Mursalin Yasland Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Penyelenggaraan pemilu tahun 2023 membutuhkan kolaborasi stakeholder, agar dapat mewujudkan pemilu yang damai, tertib, dan berintegritas. Kolaborasi penyelenggara, peserta pemilu, dan juga Forkopimda menjadi syarat suksesnya pemilu tahun depan.

Baca Juga


“Penyelenggaraan pemilu bukan hal mudah, butuh kolaborasi dengan stakeholder terkait,” kata Ketua Bawaslu Bandar Lampung Apriliwanda saat deklarasi damai di Bundaran Tugu Adipura Kota Bandar Lampung, Ahad (19/11/2023).

Menurut dia, kolaborasi dengan stakeholder diantaranya penyelenggara pemilu, peserta pemilu, dan juga instansi Forkopimda Bandar Lampung. Artinya, kata dia, ada wadah keberagaman untuk menyatukan visi dan misi penyelenggaraan pemilu.

Kolaborasi antar-stakeholder, dia mengatakan untuk mengembalikan setiap tahapan pemilu dengan kesadaran menaati aturan dan perundang-undangan pemilu, agar tercipta pemilu yang damai, tertib, dan berintegritas. Hal ini harus disosialisasikan di masyarakat.

Bawaslu akan menggelar stakeholder terkait pemilu untuk terlibat langsung dalam menaati aturan pemilu yang berlaku pada 28 November 2023. Gelar deklarasi patuh dan taat pada aturan pemilu menjadi penting dalam mensukseskan pemilu sesuai dengan tujuan undang undang.

Wakil Wali Kota Bandar Lampung Deddy Amarullah mengatakan, deklarasi bersama stakeholder, peserta pemilu, dan penyelenggara pemilu termasuk para relawan dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat agar tetap kondusif pada saat pemilu tahun depan.

Dia mengatakan, semua pihak dapat mencegah dan menolak segala upaya yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat. Diantaranya dapat menghindari sedini mungkin aktivitas atau seruan yang bersifat provokatif, menghasut, ujaran kebencian serta menggunakan isu sara dalam kegiatan pemilu 2024.

Ketua Bawaslu Lampung Iskardo mengatakan, bawaslu membutuhkan pengawas partisipatif dalam mengawal jalannya pemilu 2024. Pengawas partisipatif seperti ormas, OKP, dan para pemantau pemilu dapat menjadi mata dan telinga bawaslu.

Menurut dia, begitu banyak dan luasnya cakupan kerja bawaslu, pengawas partisipatif ini dapat membantu bawaslu untuk memantau dan mengawasi jalannya pemilu sampai akhir. Dia mengatakan bawaslu tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada mitra pengawas partisipatif.

Iskardo mengatakan, perkembangan Pemilu 2024 peran dari masyarakat Gen Z menjadi penentu mayoritas pada Pemilu 2024. Artinya, peran dan anak muda dapat menyalurkan aspirasi politiknya secara baik sehingga tidak bersifat apatis dengan politik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler