Rahasia di Balik Doa Saad Bin Abi Waqash yang Selalu Dikabulkan Allah SWT
Saad bin Abi Waqash menjaga tubuhnya dari makanan haram
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saad bin Abi Waqash boleh dikatakan sebagai salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang menjadi "duta" halal. Sebab sikapnya yang begitu mulia, beliau termasuk salah satu sahabat yang doanya diijabah.
Apa rahasianya? Tak hanya itu, Rasulullah mendoakan mendoakan Saad agar memiliki keakuratan doa yang mustajab.
Dalam buku Siyar A'lamin Nubala disebutkan mengenai keimanan serta kehati-hatian Saad bin Abi Waqash. Sahabat Nabi SAW yang memiliki sifat paling hati-hati dari setiap makanan yang akan dia konsumsi.
Beliau tak segan menolak makanan yang tak jelas asal-muasalnya. Sebagaimana diketahui, makanan yang boleh dimakan oleh umat Muslim adalah makanan yang halalan tayyiban. Halal itu diukur dari nilai gizi, cara mendapatkannya, hingga bagaimana cara menyajikan makanan hingga disantap.
Siapa sangka, memperbaiki menu makan dalam aktivitas sehari-hari bakal membuat setiap doa diijabah Allah SWT?
Dalam buku La Tahzan karya Syekh Aidh al-Qarni disebutkan, keakuratan doa yang dipanjatkan Saad selalu terjadi. Doa tersebut bahkan dapat terijabah sebelum tangan beliau diturunkan selesai mengucap doa.
Diceritakan, ketika ada seseorang yan menghina Sayyidina Ali bin Abi Thalib di hadapannya, beliau membela Sayyidina Ali. Namun, tetap saja orang tersebut mencemooh dengan semena-mena yang pada akhirnya membuat Saad berkata lantas berdoa, "Ya Allah, cukupkanlah aku darinya menurut kehendak-Mu."
Baca juga: Syekh Isa, Relawan Daarul Quran di Gaza Syahid Sekeluarga dan Kisah Putri Dambaannya
Usai mengucapkan itu, tiba-tiba seekor unta lari dari arah Kufah. Unta itu berlari terus tanpa menoleh ke kanan maupun ke kiri dan langsung merangsek ke tengah-tengah kerumunan orang. Kemudian unta tersebut menabrak orang yang mencemooh Sayyidina Ali dan langsung menginjaknya.
Orang tersebut kemudian mati seketika di tengah kerumunan orang banyak yang disaksikan oleh mereka. Begitulah kiranya bukti bagaimana Allah SWT menjaga serta mengijabah orang-orang yang memperbaiki menu makanan mereka secara halal. Hanya halal yang boleh dikonsumsi umat Muslim, tanpa kecuali.
Anjuran berdoa...
Anjuran Doa
Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah yang diterbitkan oleh Pustaka Kalbu menjelaskan, doa adalah senjatanya orang beriman.
Setiap kita punya kebutuhan, maka hendaklah manusia berdoa kepada Allah SWT, mohonlah kepada Allah SWT agar keinginan terpenuhi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran" (QS Al Baqarah ayat 186).
Sebanyak apa pun kebutuhan manusia, mintalah kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan mengabulkan doa hamba-Nya. Dalam surat Al Mumin ayat 60, Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
"Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Baca juga: Zionis Israel akan Hancur Binasa 3 Tahun Lagi? Prediksi Syekh Ahmad Yasin Kembali Viral
Buya Alfis Chaniago menjelaskan, janganlah manusia berdoa kepada selain Allah SWT. Karena, tidak ada satu pun yang mengabulkan doa manusia selain Allah SWT. Dalam surat Al Ahqaf ayat 5, Allah SWT berfirman:
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّن يَدْعُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَن لَّا يَسْتَجِيبُ لَهُۥٓ إِلَىىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ وَهُمْ عَن دُعَآئئِهِمْ غَٰففِلُونَ
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)-nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?”