Tingkatkan Jumlah Peserta Bursa CPO, Ini Strategi ICDX
Tambahan jumlah peserta bursa CPO penting karena akan meningkatkan volume transaksi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) melakukan langkah strategis untuk meningkatkan jumlah peserta di bursa crude palm oil (CPO) melalui sosialisasi di daerah yang memiliki ekosistem CPO.
"Sosialisasi yang kami jalankan ini merupakan langkah strategis ICDX untuk mendorong peningkatan jumlah peserta. Peningkatan jumlah peserta ini menjadi penting, karena pada akhirnya juga akan mendorong pertumbuhan volume transaksi," kata Vice President Bursa CPO ICDX Yohanes F Silaen.
Yohanes menyampaikan, sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah, ICDX terus melakukan sosialisasi penyelenggaraan pasar fisik CPO ke berbagai daerah bersama dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) serta melibatkan pemerintah daerah. ICDX melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di Pontianak, Kalimantan Barat, pekan ini, yang diikuti 123 perusahaan pabrik pengolahan kelapa sawit.
Menurut dia, sosialisasi di Pontianak ini sangat strategis lantaran Provinsi Kalimantan Barat memiliki lahan perkebunan sawit yang luas. Sehingga memiliki potensi yang tinggi dalam ekosistem bursa CPO.
"Para petani serta pabrik pengolahan sawit tentunya menjadi pemangku kepentingan utama di ekosistem Bursa CPO ini. Juga menjadi tugas ICDX untuk memberikan sosialisasi terkait mekanisme perdagangan CPO di bursa kepada para pemangku kepentingan tersebut," ujar Yohanes.
Ia menyampaikan, berdasarkan data Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, saat ini terdapat lahan seluas 3,4 juta hektare lahan kebun sawit yang sudah memiliki Izin Usaha Perkebunan (IUP).
Saat ini sebanyak 27 peserta dalam bursa CPO merupakan gabungan penjual dan pembeli. Jumlah peserta ini mengalami peningkatan dari sebelumnya sebanyak 18 peserta.