Peringati Hari Guru, Nobar Film Budi Pekerti Digelar dan Kampanye Hentikan Cyber Bullying
Hujatan yang dilontarkan netizen bisa mempengaruhi kondisi psikologis seseorang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan media sosial yang berkembang pesat ternyata menimbulkan berbagai efek samping dalam kehidupan masyarakat. Salah satu yang menjadi perhatian akhir-akhir ini maraknya kasus cyber-bullying, yaitu perundungan dan pembunuhan karakter seseorang yang dilakukan melalui media sosial.
Hal inilah yang menginspirasi lahirnya film Indonesia berjudul “Budi Pekerti” yang juga didukung oleh brand kecantikan MS GLOW. Menurut Founder MS GLOW Shandy Purnamasari, MS GLOW merasa prihatin dengan dampak buruk yang ditimbulkan oleh cyber bullying. Hujatan yang dilontarkan netizen bisa mempengaruhi kondisi psikologis seseorang, bahkan menghancurkan kehidupan korban.
"Padahal, media sosial harusnya bukan difungsikan untuk hal-hal negatif. Jadi, kami mendukung pemberantasan aksi perundungan online," ujar Shandy dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Ahad (26/11/2023).
Sekilas tentang film Budi Pekerti
“Budi Pekerti” merupakan film drama Indonesia yang dirilis pertama di Festival Film Internasional Toronto pada 9 September 2023 lalu. Setelahnya, film ini juga dirilis secara resmi pada 25 Oktober 2023 di Jakarta Film Week. Adapun pemerannya adalah Sha Ine Febriyanti (Bu Prani Siswoyo), Dwi Sasono (Didit Wibowo/suami Bu Prani), Angga Aldi Yunanda (Muklas “Animalia” Waseso), dan Prilly Latuconsina (Tita Sulastri).
Film ini menceritakan bagaimana guru BK bernama Bu Prani harus mendapat kecaman lantaran ada orang yang merekamnya saat sedang menegur seseorang yang menyerobot antrean.
Perekam kemudian membuat skenario menyesatkan bahwa Bu Prani mengumpat pada seorang perempuan tua penjual putu. Alhasil, dia dibully oleh netizen dan diminta untuk minta maaf.
Bahkan, Bu Prani diminta melepas profesinya sebagai guru BK. Kondisi ini membuatnya semakin sulit, apalagi suaminya saat ini sedang membutuhkan banyak uang untuk mengobati gangguan kesehatan mental akibat usahanya bangkrut saat Covid-19 melanda. Bahkan langkah yang ditempuh untuk mengungkap kebenaran pun buntu karena dijegal banyak pihak.
"Nobar Budi Pekerti Bareng MS GLOW MS GLOW sangat mendukung ditayangkannya film Budi Pekerti yang mengangkat tema cyber bullying," katanya.
Selain itu, kata dia, sebagai bentuk apresiasi dan kampanye stop perundungan siber dan dalam rangka menjelang peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November, para mitra bisnis MS GLOW di beberapa kota mengajak para guru untuk nobar film Budi Pekerti.
"Mereka diundang bukan hanya karena film ini menceritakan tentang kehidupan seorang guru, namun juga dimaksudkan agar para pendidik mampu bertindak sebagai agen yang ikut mengampanyekan pemberantasan cyber bullying," katanya.
Nobar ini, kata dia, digelar di berbagai kota di Indonesia, termasuk Kediri, Malang, Lamongan, dan Surabaya.
Tidak hanya sekedar nonton film, kata dia, kegiatan nobar bareng ini juga semakin seru karena para guru juga mendapatkan bingkisan berupa produk MS GLOW. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dedikasi MS GLOW untuk mendukung para guru untuk memerangi masalah cyber bullying serta menciptakan generasi yang lebih baik.
Selain itu, ada sesi sharing para mitra bisnis MS GLOW yang intinya adalah mengajak para guru untuk dapat memanfaatkan media sosial dengan cara positif. Acara ini menekankan bahwa daripada untuk sarana bully, media sosial bisa untuk menghasilkan uang.
Misalnya pada acara nobar yang digelar di Surabaya pada pertengahan November, Shandy Purnamasari melakukan sosialisasi tentang program dropshipper MS GLOW yang bisa diikuti semua orang, tanpa harus ada uang modal.
Dalam program ini, para member droshipper MS GLOW bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari rumah hanya dengan mempromosikan produk-produk MS GLOW. Kesempatan itu terbuka bagi siapa saja, termasuk untuk para guru yang tentunya bisa menjadi percontohan anak didik untuk menggunakan teknologi dengan cara yang positif.
"Dengan adanya kegiatan ini, MS GLOW berharap masyarakat bisa membangun kultur yang lebih positif di media sosial. Karena medsos dan internet sejatinya memang difungsikan untuk memberikan manfaat di bidang yang bisa menyejahterakan pengguna," paparnya.