Boikot Israel, Pusat Produk Custom Ini Banjir Orderan Tema Free Palestine

Bisnis bertemakan Free Palestina terus meningkat tajam.

Daan Yahya/Republika
Komik Si Calus : Boikot
Rep: Dian Fath Risalah Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat produk custom dan design Mychilkecil konsisten memberikan dukungannya untuk Palestina dengan tidak pernah membeli bahan baku percetakan dari produk yang berafiliasi dengan Israel. Hal ini sudah dilakukan pusat percetakan produk custom sticker, botol, kalendar dan lainnya ini sejak setahun terakhir.

Baca Juga


"Di Mychilkecil, Alhamdulillah bahan baku sudah boikot semuanya, tiap mau belanja, search dulu di web boycott itu," ujarnya kepada Republika, Senin (27/11/2023).

Meskipun tidak secara langsung membuka donasi untuk Palestina, lanjut Roslina, sebagian kecil penghasilan dari penjualan produknya pun juga disisihkan untuk membantu saudara di Palestina dengan dikirim ke rekening Kedutaan Palestina. Atas ikhtiarnya tersebut, Mychilkecil bahkan kebanjiran orderan berbagai produk yang bertemakan "Free Palestine".

"Kami memang belum banyak donasi. Tapi Alhamdulillah, untuk orderan kami banyak keluarin produk pro Palestina, masyaallah rame pol, sampe tiap hari nyetak terus untuk produk Palestina," tuturnya.

Ia berharap Palestina segera mendapatkan kemerdekaannya. Ia pun mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap menyerukan ke dunia tentang apa yang terjadi di Palestina saat ini.

"Palestina bisa merdeka, sedih banget lihat anak anak dan bayi-bayi, mau setop posting tapi kalau kita setop Israel happy, jadi tetap posting dan repost," ajaknya.

Sebelumnya, Kedubes Palestina di Jakarta menyatakan pintu donasi itu bisa dimanfaatkan warga Indonesia yang ingin menyumbang untuk para korban perang di Gaza. Untuk pengiriman bantuan dana, Kedutaan Besar Palestina menyediakan nomor rekening di 123-00-0010122-2 Bank Mandiri atas nama Embassy of the State of Palestine.

Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia menegaskan tindakan deklarasi perang oleh Israel, sebagai penjajah, terhadap warga sipil yang telah mereka duduki dan tindas secara ilegal dan paksa selama beberapa dekade. Pernyataan ini merupakan respons terhadap catatan kriminalitas dan impunitas yang telah merusak perdamaian di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler