Wapres Ma'ruf Bertemu Presiden Slovakia Bahas Soal Belum Adanya Masjid

Saat ini di Slovakia belum memenuhi ketentuan untuk membangun masjid.

Republika/ Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat bertemu dengan Presiden Slovakia Zuzana Caputova di Istana Presiden Slovakia di Bratislava, Senin (27/11/2023).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, BRATISLAVA -- Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dalam pertemuan dengan Presiden Slovakia Zuzana Čaputová, Senin (27/11/2023) sore waktu setempat, menyampaikan mengenai kondisi kaum Muslim di negara tersebut yang belum memiliki masjid.

Baca Juga


"Saya bilang juga, terus terang banyak warga kita yang Muslim belum punya masjid di sini," kata Wapres Ma’ruf dalam pertemuan di Istana Presiden Slovakia, Bratislava.

Merespons pernyataan Wapres Ma’ruf tersebut, Presiden Caputova mengatakan bahwa kondisi saat ini di Slovakia belum memenuhi ketentuan untuk membangun masjid. "Beliau sampaikan bahwa belum cukup aturannya di sini," ujar Kiai Ma'ruf.

Sebelumnya, Wapres menyampaikan bahwa terdapat syarat membangun masjid di Slovakia yakni sudah terdapat 50.000 pemeluk agama Islam. Selain terkait dengan keagamaan, Wapres Ma’ruf juga menyampaikan mengenai keprihatinan Indonesia terhadap konflik-konflik global, salah satunya konflik di Gaza, antara Israel dan Palestina.

Kepada Presiden Caputova, Wapres Ma’ruf mengatakan bahwa Indonesia menyuarakan pentingnya penghentian pertempuran di Gaza, dan tercipatnya solusi permanen untuk penyelesaian konflik di Gaza. "Two tate Solution (solusi dua negara), kita setuju itu," kata Ma’ruf.

Wapres Ma’ruf mengajak seluruh pemimpin di dunia, termasuk Slovakia, untuk bersama-sama menyuarakan perdamaian untuk seluruh penduduk dunia. Selain masalah konflik Gaza, Wapres Ma’ruf juga membawa misi peningkatan hubungan bilateral saat Presiden Caputova. Wapres mendorong peningkatan kerja sama ekonomi, khususnya dalam bidang energi baru terbarukan, energi hijau, perdagangan dan juga kerja sama pertahanan.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler