Tak Jadi Bebas, Gadis Palestina Ini Dibawa ke Penjara Lagi Setelah Dipukuli Aparat Israel
Gadis remaja tersebut telah berada dalam tahanan Israel selama dua tahun.
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang gadis Palestina yang jadi tahanan Israel, Nufuth Hammad, 16 tahun, seharusnya dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas. Namun ia dipukuli oleh penjaga Israel dan dibawa kembali ke Penjara Damon, Israel.
Keluarga seorang gadis remaja Palestina yang akan dibebaskan itu, mengatakan setelah kesepakatan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas, dia mengatakan bahwa ia telah diserang dan dipukuli oleh penjaga Israel dan dibawa kembali ke penjara Damon.
Nufuth Hammad yang berasal dari Yerusalem Timur, seharusnya dibebaskan dari pusat penahanan Russian Compound yang terkenal kejam, yang juga dikenal dengan nama Moskobia, di Yerusalem pada hari Sabtu.
Namun, kakeknya, Aref Hammad, mengatakan kepada situs berbahasa Arab The New Arab bahwa keluarganya telah diberitahu secara resmi oleh pihak berwenang Israel bahwa Nufuth dibawa ke penjara Damon di Israel utara.
Dia mengatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang dia. Sebanyak 39 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel, semuanya perempuan dan anak-anak di bawah usia 18 tahun, dibebaskan pada hari Sabtu untuk ditukar dengan 13 sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa pengacara pihak keluarga tersebut memberitahu, kondisi wanita tersebut telah dipukuli oleh para sipir setelah Israel memutuskan untuk tidak membebaskannya.
Tawanan Palestina lainnya, yang telah dibebaskan, mengatakan bahwa mereka sempat melihat Nufuth di antara mereka sebelum penjaga Israel membawanya keluar dari ruang tunggu yang disediakan untuk mereka yang akan dibebaskan.
Dia dilaporkan dibawa ke rumah sakit Hadassah Ein Kerem di Israel untuk mendapatkan perawatan medis. Ayahnya dipanggil oleh pihak berwenang Israel, menghabiskan waktu berjam-jam untuk diinterogasi, tetapi tidak diizinkan untuk menemuinya, menurut WAFA.
Dia kembali sendirian setelah tengah malam, usai diperintahkan untuk pergi oleh pihak berwenang Israel. Pihak keluarga menyatakan "ketakutan yang sangat besar" terhadap Nufuth.
Remaja tersebut telah berada dalam tahanan Israel selama dua tahun. Dua minggu yang lalu, ia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara atas tuduhan terlibat dalam penikaman seorang wanita Israel dan menyebabkannya mengalami luka ringan.
Seorang gadis Palestina lainnya, Israa Ghateet, juga dijatuhi hukuman atas serangan tersebut, namun baik Ghateet maupun Hammad membantah tuduhan tersebut. Pengacara mereka mengatakan bahwa mereka telah disiksa, dihina, dan dipukuli di penjara, serta tidak diberi makan.