Gencatan Senjata Usai, Tujuh Warga Palestina Gugur Dibom Israel di Perbatasan Gaza-Mesir
Tentara Israel mengatakan telah melakukan lebih dari 400 serangan di Gaza.
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel melakukan pengeboman mematikan di Gaza, Ahad (3/12/2023). Padahal, seruan internasional meningkat untuk perlindungan yang lebih besar terhadap warga sipil dan pembaruan gencatan senjata yang telah berakhir dengan Hamas.
Dilansir di Al Arabiya News, Ahad, tentara Israel mengatakan mereka telah melakukan lebih dari 400 serangan di Gaza sejak gencatan senjata gagal pada Jumat (1/12/2023). Pemerintah Gaza mengatakan sedikitnya 240 orang gugur.
Hamas dan kelompok pejuang Palestina mengumumkan serangan roket terhadap beberapa kota besar dan kecil di Israel termasuk Tel Aviv. Israel mengatakan dua tentaranya tewas dalam pertempuran, yang pertama sejak berakhirnya gencatan senjata.
Pemerintah Gaza mengatakan sedikitnya tujuh orang gugur dalam pengeboman Israel pada Ahad pagi di dekat perbatasan selatan Gaza dengan Mesir. Menurut kantor berita resmi Palestina Wafa, serangan Israel juga menghantam kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada Sabtu malam hingga membunuh sedikitnya 13 orang.
Wakil Presiden AS Kamala Harris dengan tajam menegur meningkatnya jumlah korban sipil dalam perang delapan pekan Israel. “Terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah terbunuh. Sejujurnya, skala penderitaan warga sipil serta gambar dan video yang datang dari Gaza sangat menyedihkan," ujar dia.
Menurut PBB, diperkirakan 1,7 juta orang di Gaza atau lebih dari dua pertiga populasi menjadi pengungsi akibat perang. "Saya tidak dapat menemukan kata-kata yang cukup kuat untuk mengungkapkan keprihatinan kami atas apa yang kami saksikan,” kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus di X, sebelumnya Twitter.
Kepala dokter di rumah sakit Arab Al-Ahli di Kota Gaza Fadel Naim mengatakan kamar jenazahnya telah menerima 30 jenazah pada Sabtu, termasuk tujuh anak-anak. “Pesawat mengebom rumah kami, tiga bom, tiga rumah hancur,” kata Nemr al-Bel (43 tahun).
Dia menghitung ada 10 orang wafat...
Dia menghitung ada 10 orang wafat di keluarganya dan 13 lainnya masih di bawah reruntuhan. Warga Gaza kekurangan makanan, air dan kebutuhan pokok lainnya, dan banyak rumah hancur. Badan-badan PBB telah menyatakan bencana kemanusiaan, meskipun beberapa truk bantuan tiba pada Sabtu.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan Israel telah meminta LSM-LSM tidak membawa konvoi bantuan melintasi perbatasan Rafah dari Mesir setelah gencatan senjata berakhir. Namun, badan amal tersebut mengatakan pada Sabtu rekan-rekannya di Mesir telah berhasil mengirimkan sejumlah truk.
Israel mengancam untuk melenyapkan Hamas dan melancarkan kampanye udara dan darat yang telah menewaskan lebih dari 15 ribu orang, sebagian besar adalah warga sipil. Gencatan senjata selama sepekan, yang ditengahi dengan bantuan Qatar dan didukung oleh Mesir dan Amerika Serikat, menghasilkan pembebasan 80 sandera Israel dengan imbalan 240 tahanan Palestina.
Namun, gencatan senjata itu gagal dan kedua belah pihak saling menyalahkan karena melanggar ketentuannya. Israel mengatakan Hamas telah mencoba menembakkan roket sebelum gencatan senjata berakhir, dan mereka gagal memberikan daftar sandera lebih lanjut untuk dibebaskan.
Para perunding Israel meninggalkan Doha pada Sabtu setelah menemui jalan buntu dalam perundingan yang bertujuan untuk menghentikan kembali permusuhan. Tentara Israel mengatakan 137 sandera masih ditahan di Gaza.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada wartawan bahwa tindakan militer baru diperlukan untuk menciptakan kondisi yang mendorong (Hamas) untuk membayar harga yang mahal, dan itu adalah pembebasan sandera.
Para sandera Israel yang dibebaskan dari Gaza berbicara secara terbuka pada Sabtu untuk pertama kalinya. Mereka mendesak pemerintah menjamin pembebasan para tawanan yang tersisa.
Kewajiban moral pemerintah adalah...
“Kewajiban moral pemerintah adalah memulangkan mereka segera, tanpa ragu-ragu,” kata Yocheved Lifschitz (85) yang dibebaskan oleh Hamas pada Oktober.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan peningkatan upaya untuk mencapai gencatan senjata tetap untuk membebaskan semua sandera, mengizinkan masuknya lebih banyak bantuan, dan menjamin keamanan Israel.
Dia mempermasalahkan tujuan perang yang dinyatakan Israel dan memperingatkan jika tujuannya adalah penghancuran total Hamas di Gaza, maka perang akan berlangsung selama 10 tahun. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang akan terus berlanjut sampai ia mencapai semua tujuannya termasuk menghilangkan kelompok Islam tersebut.
“Tentara kami bersiap selama hari-hari gencatan senjata untuk meraih kemenangan total melawan Hamas,” kata dia di Tel Aviv.
Menurut dia, tidak ada cara untuk menang kecuali dengan melanjutkan kampanye darat. Pasukan udara, laut dan darat Israel telah menyerang lebih dari 400 sasaran di Gaza sejak gencatan senjata berakhir.
Angka tersebut kira-kira sejalan dengan jumlah rata-rata serangan harian sebelum jeda. Pesawat-pesawat tempur menghantam lebih dari 50 sasaran dalam serangan ekstensif di wilayah Khan Yunis.
Secara terpisah, anggota brigade lapis baja Israel mengarahkan tembakan di utara Jalur Gaza. Di Tepi Barat yang diduduki, tentara Israel mengatakan pasukannya menembak mati seorang warga Palestina di sebuah pos pemeriksaan dekat kota Nablus setelah dia menghunus pisau dan mulai bergerak ke arah mereka.
Suriah mengatakan Israel melakukan serangan udara di dekat Damaskus pada Sabtu. Garda Revolusi Iran menuduh Israel membunuh dua anggotanya di Suriah yang dikatakan sedang menjalankan misi penasihat.