Genosida Israel Bikin Muslim AS Kapok, Tolak Pilih Kembali Biden

Namun, Muslim AS juga tidak mendukung mantan presiden Donald Trump.

AP Photo/Stephanie Scarbrough
Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pemimpin muslim Amerika dari enam negara bagian berjanji memobilisasi komunitas mereka melawan terpilihnya kembali Presiden Joe Biden atas dukungannya terhadap perang Israel di Gaza. Tetapi, mereka belum menentukan kandidat alternatif pada 2024.

Negara-negara bagian tersebut termasuk di antara segelintir negara bagian yang memungkinkan Biden memenangkan pemilu 2020. Penentangan dari komunitas Muslim dan Arab-Amerika yang cukup besar dapat mempersulit jalan Biden menuju kemenangan electoral college tahun depan.

"Kami tidak punya dua pilihan. Kami punya banyak pilihan,” kata Direktur Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang Minnesota Jaylani Hussein pada konferensi pers di Dearborn, Illinois ketika ditanya tentang alternatif Biden, Ahad (3/12/2023).

Namun, mereka juga tidak mendukung mantan presiden Donald Trump. Komunitas Muslim akan memutuskan bagaimana cara mencari kandidat lain.

Kampanye yang disebut #AbandonBiden dimulai ketika warga Muslim Amerika di Minnesota menuntut Biden menyerukan gencatan senjata pada 31 Oktober, dan telah menyebar ke Michigan, Arizona, Wisconsin, Pennsylvania, dan Florida. Para pejabat AS dan Israel telah menolak tekanan untuk menghentikan pertempuran secara permanen.

Baca Juga


Wakil Presiden AS Kamala Harris kemarin juga menyampaikan pernyataan yang sama dengan Biden yang mengatakan Israel memiliki hak untuk membela diri. Tim kampanye Biden tidak segera menanggapi permintaan komentar. Muslim Amerika mengatakan mereka tidak berharap Trump akan memperlakukan komunitas mereka dengan lebih baik jika terpilih kembali.

Namun, mereka menganggap penolakan...

Namun, mereka menganggap penolakan suara Biden sebagai satu-satunya cara mereka untuk membentuk kebijakan AS. Masih harus dilihat apakah para pemilih Muslim akan menentang Biden secara massal, tetapi perubahan kecil dalam dukungan dapat membuat perbedaan di negara-negara bagian yang dimenangkan Biden dengan selisih tipis pada 2020.

Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan dukungan terhadap Biden di kalangan Arab-Amerika telah anjlok dari mayoritas pada 2020 menjadi 17 persen. Menurut Arab American Institute, hal ini bisa menjadi penentu di negara bagian seperti Michigan di mana Biden menang dengan selisih 2,8 poin persentase dan warga Amerika keturunan Arab memperoleh lima persen suara.

Seorang dokter yang mewakili komunitas Muslim di negara bagian tersebut, Tarek Amin mengatakan ada sekitar 25 ribu pemilih Muslim di Wisconsin, negara bagian di mana Biden menang dengan sekitar 20 ribu suara.

“Suaranya akan kita ubah, kita ayunkan,” kata Amin.

"Di Arizona, tempat Biden menang dengan sekitar 10.500 suara, terdapat lebih dari 25 ribu pemilih Muslim menurut Pusat Kebijakan Imigrasi AS di Universitas California San Diego.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler