Turki Peringatkan Israel Tidak Buru Pejabat Hamas di Wilayah Teritorinya
Para pejabat Turki mengutuk kebrutalan serangan Israel ke Gaza.
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Intelijen Turki telah memperingatkan dinas-dinas khusus Israel agar tidak melakukan operasi penangkapan, penganiayaan dan persekusi terhadap para pejabat Hamas di Turki, kata sumber-sumber intelijen kepada saluran televisi TRT.
Menurut sumber-sumber tersebut, pihak Israel diperingatkan tentang "konsekuensi serius" tersebut. Hal itu menyusul laporan media bahwa Israel akan menganiaya para pejabat Hamas yang tinggal di luar Palestina, termasuk di Turki.
Pihak berwenang Turki juga telah menginformasikan kepada intelijen Israel bahwa setiap upaya Israel untuk membunuh anggota kelompok perlawanan Palestina Hamas yang tinggal di Turki - seperti yang diklaim oleh berbagai media - akan mengakibatkan konsekuensi yang serius.
Para pejabat Turki mengatakan kepada kantor berita Anadolu Agency bahwa berbagai dinas khusus telah mencoba melakukan kegiatan semacam itu di Turki, dan hal itu tidak dapat diterima.
Peringatan dari pejabat Turki disampaikan pada hari Senin, (4/12/2023), oleh pihak yang tidak mau disebutkan namanya, karena adanya larangan untuk berbicara kepada media. Hal itu terkait sebuah berita di Wall Street Journal yang menyatakan bahwa di tengah-tengah serangan Israel yang sedang berlangsung.
Ronen Bar, kepala badan intelijen dalam negeri Israel Shin-Bet (Shabak), dalam salah satu kesempatan, mengatakan dalam sebuah rekaman yang disiarkan di televisi pemerintah Israel, KAN. Bahwa Israel "bertekad untuk membunuh para pemimpin Hamas di seluruh dunia, termasuk Qatar, Turki, dan Libanon, meskipun itu membutuhkan waktu bertahun-tahun."
Peringatan yang diperlukan terhadap tindakan semacam itu telah disampaikan kepada para pejabat Israel yang bersangkutan, kata para pejabat Turki.
Berbicara kepada Anadolu, para pejabat tersebut menyebutkan bahwa berbagai badan intelijen asing sebelumnya telah mencoba melakukan kegiatan ilegal di wilayah Turki, namun tidak berhasil. Karena itu, ia menekankan bahwa tidak ada badan intelijen asing yang diizinkan untuk melakukan operasi semacam itu di wilayah Republik Turki.
Para pejabat Turki mengutuk kebrutalan serangan Israel ke Gaza, yang menewaskan hampir 16.000 orang, dan menekankan bahwa Hamas - yang menurut Israel ingin dibasmi - bukanlah kelompok teroris.