Israel Paksa Warga Khan Younis Mengungsi

Israel terus meningkatkan serangan di Khan Younis, Gaza.

AP Photo/Adel Hana
Warga Palestina memasak di depan gedung keluarga mereka yang hancur akibat pemboman Israel di Jalur Gaza di desa Khuza
Rep: Amri Amrullah Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, KHAN YOUNIS -- Pihak Israel memerintahkan warga Gaza untuk keluar dari beberapa kota utama di Jalur Gaza, salah satunya dari kota Khan Younis pada hari Senin (4/12/2023). Perintah ini diserukan Israel, di saat mereka menekan kampanye daratnya jauh ke selatan, membuat warga yang putus asa melarikan diri bahkan ketika bom-bom jatuh di daerah-daerah yang masih dianggap aman.

Baca Juga


Israel memang terus meningkatkan serangan di Khan Younis, Gaza, memaksa warga Palestina yang berada di lokasi lain untuk mengungsi. Puluhan tank Israel memasuki bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis pada Senin, kata para saksi mata kepada AFP. Pengangkut personel lapis baja dan buldoser juga terlihat.

Banyak dari mereka warga Gaza yang melarikan diri telah mengungsi dari daerah lain di wilayah tersebut. Banyak yang tidur seadanya di bawah tenda-tenda darurat dengan beberapa barang yang tersisa di dalam kantong plastik.

Sebanyak 80 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah meninggalkan rumah mereka akibat pemboman Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang telah membuat sebagian besar wilayah pantai yang padat menjadi gurun yang sunyi.

Para petugas medis di daerah kantong tersebut mengatakan bahwa serangan udara dan serangan darat telah menewaskan lebih dari 15.500 orang, dan ribuan lainnya hilang dan dikhawatirkan tertimbun reruntuhan.

Dimulainya kembali serangan mematikan Israel ke Gaza setelah gencatan senjata selama seminggu dengan kelompok Hamas Palestina telah menimbulkan dampak di sekitar wilayah yang berada di ambang konflik yang lebih luas.

Para pejuang Hamas telah bentrok dengan pasukan Israel yang bergerak maju di wilayah tersebut. Sayap bersenjata mereka terus meluncurkan roket ke Tel Aviv dan kota-kota serta permukiman Israel lainnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler