Rumah Tergenang Banjir di Bantarsari Tasikmalaya, Air Disebut Rembes dari Lantai
Petugas BPBD Kota Tasikmalaya berupaya mencari penyebab banjir.
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Sejumlah rumah warga di Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dilaporkan tergenang banjir. Banjir terjadi setelah hujan yang terjadi sejak Senin (4/12/2023).
Salah satu warga setempat, Andri (41 tahun), mengatakan, rumahnya mulai tergenang air pada Senin malam, setelah hujan turun hampir seharian. Menurut dia, air merembes dari bawah lantai dan menimbulkan genangan. “Semalam (ketinggian genangan) sampai 25 sentimeter. Rumah semua penuh genangan,” kata dia, Selasa (5/12/2023).
Melihat kondisi itu, Andri mencoba keluar rumah. Menurut dia, air juga menggenangi sekitar rumahnya. Ia kemudian berusaha mencari tahu penyebab munculnya genangan banjir itu. Ia melihat sungai kecil yang berada di belakang rumahnya tersumbat.
“Itu kan di sebelah dan belakang rumah ada lahan luas, ada juga sungai kecil. Ternyata itu banyak tersumbat, jadi air meluap ke lahan kosong sampai penuh,” ujar Andri.
Andri mengaku baru kali ini rumahnya tergenang banjir. Padahal, rumahnya sudah ada sejak sekitar 1980. Ia berharap pemerintah dapat memperbaiki tata kelola air, agar sungai tidak meluap dan tidak terjadi banjir. “Kesadaran masyarakat juga agar tidak buang sampah sembarangan,” katanya.
Koordinator Lapangan Unit Reaksi Cepat (URC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Harisman, mengatakan, pihaknya mendapat laporan kejadian banjir di Kelurahan Bantarsari pada Senin, sekitar pukul 23.30 WIB.
Usai menerima laporan, petugas langsung melakukan evakuasi sementara. Berdasarkan pendataan sementara BPBD Kota Tasikmalaya, terdapat dua rumah yang tergenang banjir. Selain itu, jalan di sekitarnya juga tergenang. “Kami bersama dinas terkait dan relawan melakukan penanganan. Kami juga mencari sumber penyebab banjir,” kata dia.
Menurut Harisman, berdasarkan informasi warga, sebelumnya tidak pernah terjadi banjir seperti ini. Ia mengatakan, pihaknya berupaya mencari titik masalahnya dan melakukan penanganan. “Sementara ini kami lakukan penyedotan, walaupun belum optimal karena air masih masuk dari rembesan lantai,” ujar dia.