Ada Sentimen Kenaikan Kasus Covid-19, IHSG Berhasil Menguat

IHSG ditutup menguat 7,25 poin atau 0,10 persen ke posisi 7.100,85.

Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI)/
Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (5/12/2023) sore, ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 7,25 poin atau 0,10 persen ke posisi 7.100,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,61 poin atau 0,06 persen ke posisi 940,75.

Baca Juga


“Penguatan IHSG hari ini berada di tengah pelemahan bursa global dan Asia, dan sepanjang hari tadi IHSG juga bergerak cenderung terkoreksi,” ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana di Jakarta, Selasa (5/12/2023).

Didit, sapaan akrab Herditya Wicaksana, memperkirakan pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh penguatan dari IDX Healthcare (sektor kesehatan), yang mana perusahaan sektor kesehatan bergerak menguat karena adanya kekhawatiran setelah melonjaknya kembali kasus Covid-19 di Singapura dan Malaysia.

Namun demikian, di sisi lain, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah, dan meningkatnya kembali yield US Treasury Note 10 tahun menjadi pemberat IHSG.

Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 2,32 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik sebesar 0,69 persen dan 0,49 persen.

Sedangkan, lima sektor turun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 0,28 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor transportasi dan logistik yang masing-masing turun sebesar 0,82 persen dan 0,56 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PTRO, KAEF, PEHA, PRIM dan IRRA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni SKLT, GJTL, SMIL, SMKM, dan FWCT.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.484.767 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 37,21 miliar lembar saham senilai Rp 13,38 triliun. Sebanyak 223 saham naik, 316 saham menurun, dan 226 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 455,50 poin atau 1,37 persen ke 32.775,80, indeks Hang Seng melemah 318,19 poin atau 1,91 persen ke 16.327,86, indeks Shanghai melemah 50,61 poin atau 1,67 persen ke 2.972,30 indeks Strait Times melemah 6,92 poin atau 0,22 persen ke 3.077,16.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler