Pesona Bunga Amarilis Gunungkidul, Dulu Sempat Dianggap Gulma
Bunga Amarilis hanya mekar sekali dalam setahun pada saat musim penghujan.
REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Setiap memasuki awal musim penghujan, bunga amarilis di pekarangan rumah seorang warga di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, mekar merona. Hamparan bunga berwarna oranye ini menjadi salah satu tujuan wisata sejak 2015.
Bunga ini hanya mekar sekali dalam setahun pada saat musim penghujan. Lama mekarnya bunga sekitar dua pekan dan waktunya biasanya sekitar akhir November hingga awal Desember.
Kebun Budidaya Pelestarian Populasi Amarilis (KBPPA) tersebut terletak di Padukuhan Ngasemayu, Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk, Gunungkidul. Pengunjung yang masuk dengan membayar Rp 10 ribu bisa melihat dan berswafoto di hamparan bunga amarilis.
Saat mulai mekar pada akhir November lalu, para wisatawan sudah mulai memadati taman bunga yang ditanam oleh Sukadi. Pemilik taman tersebut mulai menanam bunga oranye ini pada 2002 silam.
Sejak tahun 1980-an, bunga cantik berwarna oranye ini dianggap sebagai gulma bagi tanaman perkebunan lainnya. Warga yang mayoritas merupakan petani berupaya memusnahkan bunga tersebut.
Sukadi yang prihatin bunga oranye ini bisa musnah kemudian pada 2002 mulai mengumpulkan satu demi satu umbi bunga amarilis dari pekarangan rumah warga lainnya untuk ditanam di pekarangannya. Tak terasa, pekarangannya kini berubah menjadi taman indah bak di Eropa saat bunga Amarilis bermekaran, kemudian viral di media sosial pada 2015.
Sejak itu, setiap tahunnya Taman Bunga Amarilis tersebut selalu menjadi tujuan wisata masyarakat. Menurut Sukadi, saat ini di kebunnya yang seluas 3.800 meter persegi telah dipenuhi bunga oranye. Di sana terdapat dua juta umbi Bunga Amarilis dengan jumlah tangkai sekitar 4 juta tangkai bunga.
Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Taman Bunga Amarilis milik Sukadi, berikut beberapa tipsnya.
1. Jangan Menginjak Tanaman
Di taman tersebut terdapat jalan setapak yang cukup luas. Dengan demikian pengunjung bisa dengan leluasa menikmati pemandangan sambil berswafoto tanpa perlu harus ke tengah-tengah hamparan bunga dan berisiko menginjaknya.
2. Datang Saat Siang Hari
Untuk mendapatkan hasil foto yang maksimal, pengunjung disarankan datang ketika siang hari saat cuaca cukup cerah. Pada waktu ini bunga oranye tersebut akan terlihat lebih merona, dan akan semakin indah sebagai latar belakang foto.
3. Membawa payung atau memakai topi
Karena berkunjung pada siang hari saat sedang terik-teriknya, pengunjung disarankan membawa payung atau menggunakan topi.
4. Bayar Retribusi
Meski obyek wisata dadakan, pengunjung tetap diharapkan membayar retribusi sebesar Rp 10 ribu untuk biaya pemeliharaan kebun bunga tersebut.
5. Pastikan berkunjung saat mekar
Bunga Amarilis hanya mekar sekali dalam setahun. Pada 2023 ini bunga mekar sejak akhir November dan diprediksi hingga awal Desember ini.