Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa, Teringat Kisah Pembunuhan Manusia Pertama di Bumi
Qabil murka tidak terima dijodohkan dengan saudari kembar Habil, yakni Lubada.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Habil dan Qabil merupakan putra Nabi Adam dan Hawa. Meski keduanya adalah putra Nabi Adam, namun Habil dan Qabil memiliki tingkat ketakwaan yang berbeda dihadapan Allah.
Kisah Qabil dan Habil pun diabadikan Allah swt dalam Alquran surat Al Maidah ayat 27 hingga 31. Nama keduanya tercatat dalam Alquran dan dikenal sebagai kasus pembunuhan pertama yang terjadi di bumi.
Buku Kisah para Nabi karya Imam ibnu Katsir menyebutkan Nabi Adam dan Hawa dikaruniai 40 anak. Namun, riwayat yang lain menyebutkan Hawa melahirkan 120 anak. Setiap kali melahirkan, Hawa dikaruniai anak kembar laki-laki dan perempuan.
Kemudian, Adam diperintahkan untuk menikahkan setiap anak laki-laki dengan saudari kembar dari saudaranya, yakni yang tidak terlahir bersamanya, lalu yang ini disilang dengan yang itu, dan begitu seterusnya. Tidak ada satu orang anak laki-laki pun diperbolehkan untuk menikahi saudari kembarnya yang terlahir bersamanya.
Nabi Adam lalu menjodohkan Qabil dengan saudari kembar Habil, yakni Lubada. Sedangkan Habil dijodohkan dengan Iqlima yang berparas cantik dan menawan. Tetapi Qabil menolak perjodohan itu, dan menginginkan agar Iqlima yang menjadi istrinya.
Nabi Adam lantas memerintahkan keduanya...
Nabi Adam lantas memerintahkan keduanya untuk mempersembahkan pengorbanan. Saat itu, karena Habil adalah seorang peternak, ia pun memilih kambing yang gemuk dan sehat untuk dikorbankan. Sedangkan Qabil mempersembahkan sayuran yang buruk.
Nyala api menyambar dari langit mengambil kambing Habil dan meninggalkan kurban dari Qabil. Melihat hal itu membuat Qabil murka.
“Wahai Habil, Aku akan membunuhmu supaya kamu tidak bisa menikahi saudari kembarku.” Lalu Habil menjawab, “Allah hanya menerima kurban dari orang-orang yang bertakwa.”
Qabil Membunuh Habil
Qabil mencari waktu yang tepat untuk membunuh adiknya. Maka, pada saat Habil terlambat pulang ke rumahnya dari menggembala, Adam segera mengutus Qabil untuk mencari tahu apa yang membuat Habil belum juga pulang. Lalu ketika Qabil bertemu dengan adiknya itu ia berkata, "Kurban yang kamu persembahkan telah diterima, sedangkan persembahanku tidak diterima."
Habil pun menjawab, "Allah hanya menerima kurban dari orang-orang yang bertakwa. "Maka meninggilah amarah Qabil dan langsung memukul adiknya sampai tewas dengan sebuah besi yang ia bawa.
Namun, ada juga yang mengatakan...
Namun, ada juga yang mengatakan alat yang digunakan untuk membunuh Habil adalah sebuah batu. Qabil melemparkan batu itu ke kepala Habil saat ia sedang tidur hingga kepalanya pecah.
Ada juga yang mengatakan ketika itu Qabil mencekik adiknya dengan sangat kencang dan menggigitnya, seperti yang dilakukan hewan buas terhadap mangsanya, hingga akhirnya Qabil pun meninggal. Wallahu a'lam.
Adapun jawaban dari Habil ketika diancam oleh kakaknya untuk dibunuh, adalah, "Sungguh, jika kamu (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam.” (Al-Maidah ayat 28).
Jawaban itu menunjukkan betapa tingginya budi pekerti yang dimiliki oleh Habil. la lebih takut kepada Allah dari pada kematian. la sungguh contoh orang yang baik, ia tidak mau membalas niat buruk saudaranya yang ingin membunuhnya dengan perbuatan yang sama.
Meninggalnya Habil karena dibunuh oleh kakaknya sendiri merupakan kasus pembunuhan pertama di muka bumi ini. Sebagian ulama berpendapat lokasi pembunuhan ini berada di gunung Qasiun, di wilayah utara Damaskus. Tepatnya di sebuah gua yang dinamakan Gaar Damm (gua darah).
Usai membunuh, Qabil kebingungan...
Usai membunuh, Qabil kebingungan dengan jasad adiknya. Maka, ia pun menggotong-gotong jasad adiknya selama setahun menurut suatu riwayat. Hingga Allah swt melalui firman-Nya, Al Maidah ayat 31 menunjukkan cara mengubur. Allah mengutus burung gagak menggali tanah untuk menunjukkan kepada Qabil cara mengubur Habil.
Karena Qabil adalah manusia pertama yang melakukan pembunuhan terhadap sesamanya, maka Qabil menjadi manusia pertama juga yang memberikan contoh pembunuhan kepada generasi selanjutnya. Mengenai hal ini, sebagian besar ulama menyebutkan, setiap kali ada kejahatan pembunuhan maka sebagian dosanya akan ditanggung oleh Qabil.
Imam Ahmad juga meriwayatkan, dari Abu Muawiyah dan Waki, dari Al-A'masy dari Abdullah bin Murrah, dari Masruq, dari Ibnu Mas'ud, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, "Apabila ada seseorang yang terbunuh secara zhalim, maka anak Adam yang pertama kali (membunuh) mendapatkan bagian dari dosa pembunuhan itu karena ia adalah orang pertama yang melakukan pembunuhan (hingga diikuti oleh orang lain)."
Hadits ini juga diriwayatkan oleh para imam hadits lainnya kecuali Abu Dawud, melalui Al-A'masy, dengan kelanjutan para perawi yang sama." Begitu pula hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Ash dan Ibrahim An-Nakhai, mereka juga berkata persis seperti itu.