Film Hebat dengan Judul yang Dinilai Buruk dan Membingungkan Penonton
Terdapat beberapa judul film yang dinilai tidak cocok dengan isi filmnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membuat film yang bagus tidak hanya membutuhkan kombinasi elemen yang tepat. Pemakaian judul film yang pas terkadang diabaikan, padahal judul adalah pengantar film.
Dilansir laman Screen Rant, Jumat (8/12/2023), judul film merupakan hal pertama yang akan "dipelajari" calon penonton tentang film tersebut, dan menentukan alur pengalaman selanjutnya. Judul terbaik akan menarik penonton ke dalam cerita sambil mengisyaratkan nada atau topik film, sehingga memberikan gambaran kepada penonton tentang apa yang diharapkan.
Di sisi lain, terdapat judul-judul yang membingungkan daripada pesan yang disampaikan. Hal itu memperumit ekspektasi penonton. Sama seperti buku yang tidak boleh dinilai dari sampulnya, terkadang film bagus pun berakhir dengan judul yang sangat buruk:
1. Se7en (1995)
Film Se7en memikat dan mengganggu, dengan satu-satunya kekurangan berada pada gimmick di tengah-tengah judulnya. Menggunakan huruf dengan angka adalah strategi yang sering digunakan kemudian dalam seri atau dalam reboot properti yang berumur (Scre4m, Fant4stic).
Ini digunakan sebagai upaya untuk memproyeksikan bahwa properti tersebut masih segar. Mengingat konsep baru Se7en, angka tersebut hanya berfungsi sebagai pengalih perhatian. Elemen mendalam dari pengalaman menonton dan kesimpulan Se7en yang menghantui sangat berkesan.
2. Die Hard with a Vengeance (1995)
Die Hard with a Vengeance bisa dibilang sekuel Die Hard terbaik. Film ini menampilkan John McClane yang diperankan Bruce Willis berhadapan dengan Simon Gruber dari Jeremy Iron, penjahat baru dengan nama yang familier.
Namun judulnya dinilai terlalu bertele-tele dan berisiko merusak premisnya. Vengeance adalah tindakan pembalasan, dan tidak ada yang memiliki niat buruk terhadap pahlawan film tersebut selain keluarga Gruber. Koneksi antagonis ke film pertama menghasilkan perubahan yang hebat, tetapi tidak perlu menggantungkan petunjuk halus itu dalam judulnya. Die Hard 3 akan menarik penonton yang sama.
3. They Shoot Horses, Don’t They? (1969)
Dalam konteks filmnya, judul They Shoot Horse, Don’t They? pada akhirnya memang masuk akal, namun pengingat mendalam akan era tergelap Amerika ini layak mendapatkan sesuatu yang lebih menarik. Sayangnya, karena judul yang buruk membuat film ini tidak mendapat penonton yang tepat.
4. Edge of Tomorrow (2014)
Edge of Tomorrow adalah perpaduan brilian antara aksi dan fiksi ilmiah. Namun judul Edge of Tomorrow memunculkan visi cerita linier yang dibangun menuju hal yang tak terelakkan, yaitu hidup, mati, ulang mengisyaratkan linimasa cerita yang berulang.
Edge of Tomorrow berupaya menyembunyikan premis dasar film bahwa karakter Tom Cruise mati berkali-kali, tanpa memberikan petunjuk tentang elemen cerita yang paling menarik. Sebaliknya, judulnya seharusnya mengiklankan aspek film ini. Judul dimaksudkan untuk memikat penonton, dan Edge of Tomorrow melewatkan kesempatan untuk memikatnya.
5. Star Trek Into Darkness (2013)
Perjalanan kedua sutradara JJ Abrams dalam petualangan kapal luar angkasa membuktikan bahwa seri Star Trek berada di tangan yang tepat. Namun keputusan untuk mengabaikan konvensi subtitle yang konsisten dari Star Trek: The Motion Picture hingga Star Trek: Nemesis membuat film ini menjauh dari pendahulunya. Ini adalah pilihan yang membingungkan, mengingat Star Trek Into Darkness memperkenalkan kembali konflik Spock versus Khan dan upaya penjahat super untuk menghancurkan Starfleet.