Ade Armando Klaim RK Alat Kaderisasi PKS, Alumni Bantah Sebut Faldo Maldini Juga Mantan RK
Alumni bantah RK jadi alat doktrin syariat Islam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PSI Ade Armando menyebut Presiden BEM UGM Gielbran M Nur yang memberikan gelar tak mengenakkan buat Presiden Jokowi merupakan alumni dari Rumah Kepemimpinan. Gielbran disebut penerima beasiswa RK sejak 2020.
RK, Ade menyebut, merupakan pusat kaderasi PKS di berbagai universitas negeri terkemuka. "Para penerima beasaiswa lazim hidup bersama di asrama kader yang menjadi tempat mereka setiap hari menjalani indoktrinasi," ujar mantan pengisi di Cokro TV itu lewat keterangannya, kemarin.
Salah satu gagasan kader RK, menurut Ade, adalah, soal arti penting memperjuangan syariat Islam. Ia mengungkapkan di berbagai media memberitakan presiden UI 2021 Leonal Alvina Putra yang memberi gelar 'the King of lip service' kepada Jokowi juga adalah alumnus RK.
Kemudian di UI, Ketua BEM 2020 Fajar Adi Nugroho yang menilai Jokowi arogan karena bubarkan UI juga sama. Lantas, ada pula Zaaditaqwa yang melayangkan kartu kuning ke Jokowi saat Disnatalis UI.
Namun, akun Leon Alvinda Putra membantah tudingan tersebut."Yahh ini orang udah substansinya ngaco terus contohnya juga makin ngaco. Sejak kapan saya alumni RK bang? Kurang-kurangin lah ad hominem-nya, malu sama gelar @adearmando61," jawabnya.
Tidak hanya akun Alvin, sejumlah alumnus RK juga membantah pernyataan Ade Armando. "Saya ketua Ikatan Alumni RK dan saya bukan kader PKS, semua omongan beliau soal RK invalid," tulis Ahmad Jilul Q Farid lewat akun centang birunya merespons video Ade Armando.
Republika.co.id telah mengonfirmasi Ahmad Jilul dan mengizinkan kicauannya tersebut dikutip. Hal sama juga disampaikan oleh akun Firu Designer. Menurut Firu, sebagai alumni RK ini, pernyataan Ade Armando adalah konyol.
"Memang benar selama pembinaan itu kita didoktrin. Tapi lu tahu enggak doktrinnya apa? Mencari titik temu karena betapa banyak orang di luar sana yang bukan bagian dari kelompok kita tapi perjuangkan sama," ujarnya.
Jadi, menurutnya, tidak perlu fokus ke latar belakang orang. Semua bebas mau berjuang di mana saja, dan bukan sekedar sloga,. "Bisa di cek di rumah kemepmimonan itu mereka masuk partai apa, Nasdem ada, Gerindra ada, Golkar ada, yang ada caleg PKS ada, tapi PKB juga ada, Banura ada, bahkan PSI ada bang," ujarnya.
Kader PSI dimaksud, kata ia, adalah Faldo Maldini. Oleh karena itu. Firu menyarankan agar sebelum menuduh macam-macam lebih RK berbicara ngobrol terlebih dahulu sama Faldo.
"Bang Faldo pernah jadi ketua alumni RK dia, berani lu bilang di bukan pejuang demokrasi yang tulus? diskusilah bang sebelum ngobrol sembarangan."
"Tapi lu mah memang doyan ngomong sembarangan sih makanya sampai ditegur kaesang, kagak tobat-tobat juga lu bang," kata Firu menyindir Ade Armando.
Ahmad Jilul juga mengonfirmasi bahwa Firu merupakan alumni dari Rumah Kepemimpinan.
Sementara itu dilansir dari lama rumahkepemimpinan.org, Faldo Maldini memang tercatat sebagai alumni. Sebagai dilansir dari tulisan "Dialog Alumni RK : Antara Idealisme dan Pragmatisme: Tantangan Menjaga Idealisme Kami di Dunia Nyata", Faldo Maldini ikut mengisahkan ceritanya sebagaimna dinukilkan oleh adiministrator.
Di sana, Faldo memperingatkan tentang kenyataan politik di Indonesia. Dia mengatakan bahwa ketika seseorang memasuki dunia politik, idealisme sering kali terkikis oleh pragmatisme. Politik bisa menjadi jalur yang cepat untuk memengaruhi perubahan, tetapi juga merupakan tempat yang penuh dengan intrik dan taktik.