Islam Melarang Membunuh Anak Lantaran Impitan Ekonomi, Begini Penjelasan Alquran
Alquran menegaskan larangan membunuh anak karena takut miskin.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mendapatkan anak adalah sebuah rezeki. Namun kedua orang tua hendaknya mempersiapkan diri jika memang menginginkan kehadiran seorang anak.
Jangan sampai ketika anak telah lahir, anak menjadi telantar karena kondisi ekonomi mengorbankan anak. Bahkan hingga tega membunuh anak kandungnya sendiri. Allah SWT berfirman dalam Alquran surat Al Isra ayat 31 sebagai berikut:
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا
"Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan (juga) kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka itu adalah suatu dosa yang besar.”
Dalam tafsir ringkas Kemenag, kemudian Allah SWT melarang kaum Muslim membunuh anak-anak mereka seperti yang dilakukan beberapa suku dari kaum Arab Jahiliyah. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan akan menimpa mereka. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka, bukan kamu yang memberi rezeki kepada mereka, dan Kami juga yang memberi rezeki kepadamu. Janganlah kamu mencemaskan mereka karena kemiskinan, maka oleh sebab itu kamu membunuhnya. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.”
Sedangkan, Tafsir Tahlili menjelaskan kemudian Allah SWT melarang kaum Muslimin membunuh anak-anak mereka, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa suku dari bangsa Arab Jahiliah.
Mereka menguburkan anak-anak perempuan karena dianggap tidak mampu mencari rezeki, dan hanya menjadi beban hidup saja. Berbeda dengan anak laki-laki yang dianggap mempunyai kemampuan untuk mencari harta, berperang, dan menjaga kehormatan keluarga.
Baca juga: Pesan Rasulullah SAW: Bergembiralah Pejuang Sholat Subuh, Cahaya Sempurna Saat Kiamat
Anak perempuan dipandang hanya akan memberi malu karena bisa menyebabkan kemiskinan dan menurunkan martabat keluarga karena kawin dengan orang yang tidak sederajat dengan mereka. Apalagi dalam peperangan, anak perempuan tentu akan menjadi tawanan, sehingga tidak mustahil akan mengalami nasib yang hina lantaran menjadi budak.
Oleh karena itu Allah SWT melarang..
Oleh karena itu, Allah SWT melarang kaum Muslimin meniru kebiasaan Jahiliah tersebut, dengan memberikan alasan bahwa rezeki itu berada dalam kekuasaan-Nya. Dia yang memberikan rezeki kepada mereka.
Apabila Dia kuasa memberikan rezeki kepada anak laki-laki, maka Dia kuasa pula untuk memberikannya kepada anak perempuan. Allah menyatakan bahwa takut pada kemiskinan itu bukanlah alasan untuk membunuh anak-anak perempuan mereka.
Di akhir ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa membunuh anak-anak itu adalah dosa besar, karena hal itu menghalangi tujuan hidup manusia. Tidak membiarkan anak itu hidup berarti memutus keturunan, yang berarti pula menumpas kehidupan manusia itu sendiri dari muka bumi. Hadits Nabi SAW berikut ini menggambarkan betapa besarnya dosa membunuh anak:
عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ؟ قَالَ: أَنْ تَجْعَلَ ِللّٰهِ نِدًّا وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَكَ. ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: أَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ خَشْيَةَ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ. قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: أَنْ تُزَانِيَ بِحَلِيْلَةِ جَارِكَ. (رواه البخاري و مسلم)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Masud bahwa ia bertanya, “Wahai Rasulullah, dosa manakah yang paling besar? Rasulullah menjawab, “Bila engkau menjadikan sekutu bagi Allah, padahal Allah itulah yang menciptakanmu.” Saya bertanya lagi, “Kemudian dosa yang mana lagi?” Rasulullah saw menjawabnya, “Bila engkau membunuh anakmu karena takut anak itu makan bersamamu.” Saya bertanya lagi, “Kemudian dosa yang mana lagi?” Rasulullah saw menjawabnya, “Engkau berzina dengan istri tetanggamu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Di samping itu, dapat dikatakan bahwa tindakan membunuh anak karena takut kelaparan adalah termasuk berburuk sangka kepada Allah SWT.
Karen Amstrong Kisahkan Aksi Salahuddin Al-Ayyubi Kala Rebut Yerusalem dari Tentara Salib
Bila tindakan itu dilakukan karena takut malu maka tindakan itu bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan karena mengarah pada upaya menghancurkan kesinambungan eksistensi umat manusia di dunia.
Selain mengungkapkan kebiasaan jahat yang dilakukan oleh orang-orang Arab di masa Jahiliah, ayat ini juga mengungkapkan tabiat mereka yang sangat bakhil.