Yogyakarta atau Jogjakarta: Mana yang Betul?

Dua ejaan untuk satu nama: Yogyakarta dan Jogjakarta.

retizen /Juan Cerwyn
.
Rep: Juan Cerwyn Red: Retizen
Grand Hotel de Djokdja pada masa Belanda. © Josef Lebovic Gallery

Dewasa ini, kita acapkali menjumpai kata-kata dengan dua ejaan yang berbeda, seperti praktik dan praktek atau apotik dengan apotek. Demikian pula Yogyakarta, yang seringkali dieja sebagai Jogjakarta. Bagaimana awalnya ejaan tersebut bisa muncul? Ejaan manakah yang betul menurut kaidah kebahasaan yang baku? Dalam tulisan ini, kita akan menemukan jawabannya.


Munculnya ejaan yang berbeda tersebut bermula dari ejaan Belanda yang digunakan di Indonesia (ejaan Van Ophuijsen) yang mengalihaksarakan kata ꦪꦺꦴꦒꦾ ꦏꦂꦠ (Yogyakarta) sebagai Jogjakarta. Dalam bahasa Belanda, fonem [j] (dibaca y) memang direpresentasikan dengan huruf /j/. Sehingga, ꦪꦺꦴꦒꦾ ꦏꦂꦠ dialihaksarakan ke dalam tulisan Latin sebagai Jogjakarta.

Pada masa Orde Baru, kebijakan baru untuk mengatur ejaan dalam bahasa Indonesia dikeluarkan, yaitu Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Dalam ejaan ini, fonem [j] yang semula direpresentasikan dengan huruf /j/ sekarang diganti dengan huruf /y/. Seiring dengan perubahan ini, maka penulisan Jogjakarta pun diganti dengan Yogyakarta.

Namun, ejaan "Jogjakarta" sepertinya lebih populer dibandingkan dengan Yogyakarta, bahkan sejak zaman Belanda. Buktinya, salah satu hotel lawas di Yogyakarta sudah menggunakan ejaan ini dalam namanya sejak lama, yaitu Grand Hotel de Djokdja (foto atas, sekarang Grand Inn Malioboro).

Jadi, itulah penjelasan mengenai bagaimana ada ejaan yang berbeda-beda untuk Yogyakarta.

Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat!

sumber : https://retizen.id/posts/252389/yogyakarta-atau-jogjakarta-mana-yang-betul
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler