Yogyakarta atau Jogjakarta: Mana yang Betul?
Dua ejaan untuk satu nama: Yogyakarta dan Jogjakarta.
Dewasa ini, kita acapkali menjumpai kata-kata dengan dua ejaan yang berbeda, seperti praktik dan praktek atau apotik dengan apotek. Demikian pula Yogyakarta, yang seringkali dieja sebagai Jogjakarta. Bagaimana awalnya ejaan tersebut bisa muncul? Ejaan manakah yang betul menurut kaidah kebahasaan yang baku? Dalam tulisan ini, kita akan menemukan jawabannya.
Munculnya ejaan yang berbeda tersebut bermula dari ejaan Belanda yang digunakan di Indonesia (ejaan Van Ophuijsen) yang mengalihaksarakan kata ꦪꦺꦴꦒꦾ ꦏꦂꦠ (Yogyakarta) sebagai Jogjakarta. Dalam bahasa Belanda, fonem [j] (dibaca y) memang direpresentasikan dengan huruf /j/. Sehingga, ꦪꦺꦴꦒꦾ ꦏꦂꦠ dialihaksarakan ke dalam tulisan Latin sebagai Jogjakarta.
Pada masa Orde Baru, kebijakan baru untuk mengatur ejaan dalam bahasa Indonesia dikeluarkan, yaitu Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Dalam ejaan ini, fonem [j] yang semula direpresentasikan dengan huruf /j/ sekarang diganti dengan huruf /y/. Seiring dengan perubahan ini, maka penulisan Jogjakarta pun diganti dengan Yogyakarta.
Namun, ejaan "Jogjakarta" sepertinya lebih populer dibandingkan dengan Yogyakarta, bahkan sejak zaman Belanda. Buktinya, salah satu hotel lawas di Yogyakarta sudah menggunakan ejaan ini dalam namanya sejak lama, yaitu Grand Hotel de Djokdja (foto atas, sekarang Grand Inn Malioboro).
Jadi, itulah penjelasan mengenai bagaimana ada ejaan yang berbeda-beda untuk Yogyakarta.
Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat!