129.923 Personel Polri Siaga Pengamanan Nataru, Dirikan 212 Pos Terpadu
Polri berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam pengamanan ini.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri menerjunkan 129.923 personel untuk siaga pengamanan liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Kabagops Korlantas Polri, Kombes Pol Eddy Djunaedi, menyebut dalam operasi pengamanan libur Nataru 2023 ini, jajaran Polri menyiagakan personel, sarana, dan prasarana seperti pos pengamanan di sejumlah titik.
"Tentunya Polri dalam hal ini menerjunkan sebanyak 129.923 personel dalam rangka pengamanan Nataru ini. Ini terdiri dari Polri, TNI, dan stakeholder terkait," ujar Eddy dalam konferensi pers, Jumat (15/12/2023).
Untuk pos pengamanan, kata Eddy, Polri mendirikan di 101.748 titik. Kemudian pos pelayanan sebanyak 740 dan pos terpadu sebanyak 212 yang ada titik-titik lokasi di seluruh Indonesia.
"Adapun objek pengamanan maupun titik-titik itu, kita nanti akan mengamankan objek ya sebanyak 43.276 itu yang akan kita lakukan pengamanan," ujarnya.
Eddy menyebut, Polri mengacu pengalaman sebelumnya dalam mengamankan libur Nataru 2023 kali ini. Karena itu, Polri berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam mengamankan libur Nataru.
"Mudah-mudahan sukses story yang kita telah peroleh pada tahun ini, pada pelaksanaan pengamanan ketupat, pada tahun-tahun kemarin ya ini bisa menjadi modal buat bagi kita untuk memberikan pelayanan pengamanan kepada masyarakat yang akan melakukan mudik, baik untuk ibadah maupun untuk liburan," kata dia.
Bersama stakeholder terkait, Polri juga telah melakukan survei di sekitar jalan tol, jalan arteri maupun arah menuju objek wisata, ataupun ke pelabuhan.
Polri juga membagi skema rekayasa lalu lintas menjadi tiga yakni normal, padat maupun sangat padat. Pada skema normal kata dia, Polri melakukan pada pola-pola pengaturan, penjagaan di strong point, titik-titik trouble spot maupun basespot.
"Ini harus kita lakukan pengelolaan lebih awal," ujarnya. Sedangkan untuk skema padat, Polri akan melakukan pengalihan arus, mulai ada pembatasan kendaraan sumbu tiga dan lain sebagainya.
"Adapun skema sangat padat kita untuk melakukan rekayasa buka tutup, baik buka tutup yang ada jalur tol maupun arah yang keluar arteri dan termasuk juga bagaimana kita melakukan nanti," katanya menjelaskan.