Sains Buktikan Isyarat Alquran Surat Al-Qiyamah tentang Sidik Jari dan 8 Faktanya 

Alquran memberikan isyarat tentang keberadaan sidik jari

ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ilustrasi pengambilan sidik jari. Alquran memberikan isyarat tentang keberadaan sidik jari
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Surat Al Qiyamah ayat 1-4 berisi tentang kekuasaan Allah SWT yang tiada tanding dalam hal penciptaan, khususnya pada bagian tubuh manusia. 

Baca Juga


Pada ayat tersebut, dibahas mengenai jari jemari manusia. Allah SWT berfirman:

لَآ اُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيٰمَةِۙ وَلَآ اُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ  اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗ ۗ  بَلٰى قٰدِرِيْنَ عَلٰٓى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَانَهٗ

"Aku bersumpah dengan hari Kiamat, dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri). Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? (Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna." (QS Al Qiyamah ayat 1-4) 

Dr Nadiah Thayyarah melalui "Sains dalam Al-Qur'an: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah", menjelaskan kata "banan" dalam ayat tersebut menurut penafsiran ahli bahasa adalah ujung-ujung jari tangan dan kaki. Sedangkan kata bananah artinya seluruh jari jemari. 

"Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Mahakuasa untuk mengembalikan tulang jemari yang kecil dan menyusunnya kembali hingga menjadi lurus. Siapa yang mampu menciptakan jemari manusia, tentu ia juga mampu untuk mengumpulkan tulang-tulangnya dan mengembalikan kehidupan kepadanya," terangnya. 

Ilmu pengetahuan modern berhasil mengungkap rahasia di balik sidik jari pada abad ke-19. Terungkap bahwa garis-garis halus yang ada di ujung jari (banan) seseorang berbeda dengan yang dimiliki orang lain. 

Di sana ada tiga jenis garis; garis melengkung, garis melingkar, dan garis meliuk-liuk atau garis kompleks karena tersusun dari beragam bentuk garis. Dari garis-garis ini terbentuklah satu pola yang unik dan khusus di setiap jari manusia, mencerminkan identitas diri dan pribadi masing-masing orang. 

Bentuk sidik jari tetap dan tak berubah sepanjang hidup pemiliknya. Ia tidak akan berubah dengan bermacam kondisi dan situasi yang menimpanya. Para ilmuwan mengungkap bahwa mumi di Mesir yang diawetkan, sidik jarinya tetap terlihat jelas dan utuh.

Francis Galton, seorang ilmuwan besar kelahiran Inggris, membuktikan bahwa di dunia ini tidak ada dua orang yang memiliki lekukan halus yang sama pada sidik jarinya. 

Dia menjelaskan, lekukan dan garis zigzag itu bahkan sudah tampak pada jemari janin saat ia masih berada di dalam perut ibunya, yaitu saat umurnya berkisar antara 100-120 hari.

Baca juga: Tak Cuma Houthi, Iran Juga Bereaksi Keras Sikapi Gugus Tugas Multinasional di Laut Merah

Dr Nadiah juga memaparkan sejumlah fakta tentang sidik jari. Ada delapan yang dia sebutkan. Pertama, pembentukan sidik jari pada janin terjadi pada bulan keempat. Sidik jari itu tetap ada padanya sepanjang hayat, bahkan sampai matinya.

Kedua, sidik jari seumpama jejak rekam dari garis zigzag yang timbul dari bersatunya lapisan kulit jangat (dermis) dengan kulit ari (epidermis).

Ketiga, sidik jari tidak mungkin sama...

 

Ketiga, sidik jari tidak mungkin sama pada dua orang yang berbeda di dunia, bahkan pada jari dua orang kembar sekalipun yang berasal dari satu sel telur.

Keempat, sedikit kemiripan bentuk di antara dua sidik jari amat mungkin terjadi, tetapi keduanya tidak akan sama persis se- lamanya. Oleh sebab itu, sidik jari dianggap sebagai bukti otentik dari kepribadian setiap orang yang banyak digunakan oleh para penegak hukum untuk mengungkap kejahatan.

Kelima, sidik jari tidak hanya pada tangan saja, melainkan ada juga sidik jari kaki. Sebab masing-masing jari kaki memiliki sidiknya. Keenam, sidik jari tidak terpengaruh oleh faktor keturunan. 

Ketujuh, jika terjadi kerusakan pada permukaan sidik jari akibat luka luar atau akibat pembakaran level pertama maka garis-garis papilaris akan kembali muncul dengan bentuk yang sama. Tetapi jika pembakaran atau luka itu menimpa lapisan kulit dalam (dermis), maka saat itu baris-baris papilaris akan hilang dari kondisi aslinya. 

Kedelapan, bekas-bekas sidik jari pada beberapa orang kadang tidak terlalu jelas, dan itu akibat keretakan kulit yang biasa terjadi pada para pandai besi, tukang kayu, pekerja, petani atau pada orang-orang yang terkena penyakit kulit seperti eksim dan lepra. 

Selain itu, Dr Nadiah juga menjabarkan beberapa tanda lain pada manusia yang dianggap sebagai tanda pembeda antara dirinya dengan orang lain. 

Pertama, aroma tubuh. Setiap orang memiliki aroma tubuh tersendiri yang berbeda dengan yang lainnya. Hal ini dibuktikan sebagaimana firman Allah SWT pada Surat Yusuf ayat 94, sebagai berikut:

وَلَمَّا فَصَلَتِ الْعِيرُ قَالَ أَبُوهُمْ إِنِّي لَأَجِدُ رِيحَ يُوسُفَ ۖ لَوْلَا أَنْ تُفَنِّدُونِ "Dan ketika kafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir), ayah mereka berkata, “Sesungguhnya Aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)." (QS Yusuf ayat 94) 

"Perlu ditegaskan bahwa seekor anjing jika terbiasa mencium pakaian seseorang maka ia akan bisa melacak dan mendeteksi keberadaan pemiliknya itu di antara sekian ribu manusia," jelasnya. 

Kedua, sidik bibir. Terbukti bahwa bibir memiliki sidik tersendiri hingga tak mungkin dua orang manusia memiliki sidik bibir yang sama di dunia. 

Baca juga: Alquran Sebutkan Dua Negeri yang Agung, Di Manakah Lokasinya? Ini Penjelasan Ulama

 

Ketiga, sidik suara. Dengan menggunakan alat spektrograf, dapat dianalisis suara seseorang setelah mengubahnya menjadi getaran yang bisa dilihat. Allah SWT menciptakan masing-masing orang memiliki sidik suaranya sendiri yang berbeda dengan sidik suara orang lain. 

Keempat, sidik genetik (DNA). Sidik genetik ini diketahui dengan penelitian terhadap seluruh sampel biologis dari setiap jaringan dalam tubuh seperti rambut, tulang, darah, dan kulit. 

 

Kelima, yaitu sidik telinga. Sidik telinga tidak akan berubah sejak kelahiran seseorang sampai matinya. "Penemuan-penemuan modern yang sesuai dengan Alquran dan hadits-hadits Nabi SAW di atas menegaskan mukjizat medis yang terkandung dalam Alquran dan hadits yang telah ada sejak 1.400 tahun silam," jelasnya.   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler