Di Tengah Bombardir Israel, Apa yang Membuat Rakyat Gaza Tangguh dan tak Ingin Bunuh Diri?

Warga Gaza sangat menguatkan aspek spiritual mereka

EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Warga mensholati jenazah keluarga keluarga Al-Gandor yang gugur kibat serangan zionis Israel di Gaza Utara.
Rep: Imas Damayanti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masyarakat Palestina kerap digempur Israel hingga menyulitkan aktivitas harian mereka yang normal yang jauh dari kata nyaman. Meski demikian, tak ada sama sekali itikad untuk bunuh diri bagi warga Palestina. Mengapa demikian? 

Baca Juga


Guru Besar Sosiologi Agama Universitas Ibrahimiy Jawa Timur, HM Baharun, mengatakan krisis moral dan spiritual menjadi faktor besar bagi orang yang memutuskan untuk bunuh diri. 

Sementara rakyat Palestina yang hidup di tengah keterbatasan dan kesulitan akibat serangan Israel, justru dengan teguh mempertahankan hidup dan nyawa yang menjadi amanat dari Allah SWT. 

"Karena itu yang bisa mengendalikan fenomena bunuh diri itu adalah nilai-nilai agama. Coba lihat itu musibah warga Gaza, seorang remaja yang kehilangan ayah, ibu, kakak, adik bahkan rumah tinggalnya, namun tetap tegar dengan bertawakal. Hidupnya jadi tenang dan tidak pernah putus asa," kata Baharun saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (15/12/2023).  

Dia menjelaskan, meskipun rakyat Palestina kehilangan segalanya secara materi, tapi iman yang kuat membuat hidup mereka tetap stabil. Adapun orang yang bunuh diri itu, kata dia, sebenarnya adalah mereka yang takut hidup dan berani mati. 

Mereka hendak lari dari kenyataan hidup yang dianggap menekan secara sosial menuju kematian yang dianggap jika kematiannya itu di luar kehendak Tuhan justru jadi siksa yang berkepanjangan. Padahal Allah SWT dalam Alquran surat an-Nisa ayat 29-31 berfirman: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً ععَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا ۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ  سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًاا

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kalian. Dan janganlah kalian membunuh diri kalian, sesungguhnya Allah adalah Mahapenyayang kepada kalian.  

Dan barang siapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kalian mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahan kalian (dosa-dosa kalian yang kecil) dan Kami masukkan kalian ke tempat yang mulia (surga)."

Baharun menilai, fenomena bunuh diri adalah penyimpangan sosial yang disebabkan karena depresi atau putus asa. Hal ini terjadi karena mereka kabur dengan nilai-nilai agama dan norma sosial budaya.

Untuk itu dia mengimbau kepada pemerintah untuk jangan hanya membanggakan potensi demografi pemuda namun melupakan pembinaan remaja dan mahasiswa. Khususnya pembinaan di bidang agama dan moralitas. 

Sebagaimana diketahui, seorang perempuan ditemukan tewas usai melompat dari lantai 12 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, Malang, baru-baru ini. Kabar terakhir diketahui, status korban bukan lagi mahasiswa UB.

Baca juga: Alquran Sebutkan Dua Negeri yang Agung, Di Manakah Lokasinya? Ini Penjelasan Ulama

Selama berlangsungnya konflik, yang dimulai pada 7 Oktober, seranga Israel menghantam gereja, rumah sakit, dan sekolah, yang dalam aturan perang seharusnya tidak disentuh.

Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, mengepung wilayah itu, serta melancarkan serangan darat sebagai balasan atas serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober. 

Sedikitnya 18.800 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan wanita, gugur dan 51 ribu lainnya terluka dalam serangan Israel, menurut otoritas kesehatan Gaza. 

Korban jiwa di pihak Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, sementara lebih dari 130 sandera masih ditahan oleh kelompok Palestina di Gaza, menurut data resmi. 

Israel kembali menggempur Jalur Gaza setelah berakhirnya gencatan senjata pada Jumat (1/12/2023) pagi. - (Tim Infografis Republika.co.id)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler