Judul Buku Buya Hamka yang Pertama Kali Dibaca Vino G Bastian
Vino G Bastian melakukan persiapan matang untuk perannya sebagai Buya Hamka.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Vino G Bastian melakukan cukup banyak persiapan ketika memerankan sosok Buya Hamka dalam film. Persiapan itu harus melakukan persiapan matang.
Selain menyiapkan akting serta pemakaian riasan dan prostetik, Vino juga membaca karya-karya dari sosok ulama dan sastrawan besar Indonesia tersebut. "Buku pertama Buya Hamka yang saya baca itu yang paling tipis, yang berjudul Akhlaqul Karimah. Bukan cuma untuk umat Islam, tapi untuk semua umat," ujar Vino pada konferensi pers film Hamka & Siti Raham (Vol 2) beberapa waktu lalu.
Pemeran 41 tahun itu sangat terkesan saat membacanya, sebab Buya Hamka menyampaikan ilmu dengan cara santun. Vino mengatakan, Buya Hamka menekankan bahwa sebelum menasihati orang lain, yang harus dinasihati adalah diri sendiri.
Vino mengaku banyak belajar dari sosok Buya Hamka. Dia pun berpendapat film yang dia bintangi sangat indah dan memuat banyak kebaikan. Namun, untuk sampai sepenuhnya menjadi seperti sosok Buya Hamka di kehidupan nyata disebutnya amat berat.
Film Buya Hamka yang mengisahkan perjuangan sosok Buya Hamka di berbagai fase kehidupannya dipecah menjadi tiga bagian. Bagian pertama sudah tayang pada April 2023, sementara bagian keduanya, Hamka & Siti Raham (Vol 2), tayang di bioskop Indonesia pada 21 Desember 2023.
Hamka & Siti Raham (Vol 2) bercerita tentang perjalanan hidup Buya Hamka setelah menjadi penulis dan ulama besar. Dalam film, dikisahkan Buya Hamka bergerilya di pelosok Sumatra, juga ketika hijrah ke Jakarta dan harus mendekam di balik jeruji penjara karena difitnah.
Ditampilkan juga momen mengharukan saat Hamka menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pertama. Kiprah sang istri, Siti Raham (Laudya Cynthia Bella) dalam mendampingi hidup Buya Hamka pun diceritakan cukup banyak sepanjang film.
Vino mengakui, tantangan besar yang dia hadapi adalah memerankan sosok Buya Hamka dalam berbagai usia. "Yang paling sulit menjaga fase-fasenya, karena range umur saya dalam memerankan Buya Hamka jauh sekali. Ada dialog meletup-letup, ada yang saat bicara lambat dan pelan. Jadi tantangannya bagaimana caranya menjaga drama, dan di setiap adegan tidak hanya berceramah," ungkap Vino.