Pengadilan Eropa Izinkan European Super League Bergulir, Presiden UEFA Kecam Habis-habisan

Pengadilan Uni Eropa menyatakan UEFA tak bisa melarang ESL.

EPA-EFE/Marco Betorello
Presiden UEFA Aleksander Ceferin
Rep: Frederikus Bata Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Presiden UEFA Aleksander Ceferin merespons keputusan Pengadilan Uni Eropa yang mengizinkan bergulirnya European Super League (ESL). Dengan demikian, FIFA dan UEFA tidak dapat melarang atau menghukum klub, pemain, yang terlibat di turnamen, di luar kewenanngan mereka, sejak Kamis (21/12/2023).

Baca Juga


A22 Sports, perusahaan di balik ESL segera bersuara lantang. A22 mempresentasikan format kompetisi yang akan dijalankan. Ceferin mengkritik keras rencana tersebut.

"Saya menyimak presentasi A22. Sulit untuk memutuskan apakah Anda harus terkejut atau terhibur dengan pertunjukan tersebut. Bahkan lebih tertutup dari edisi 2021 yang ditolak semua orang," kata tokoh berusia 56 tahun ini, dikutip dari Football Italia, Jumat (22/12/2023).

"Kami tidak akan mencoba menghentikan mereka. Mereka dapat menciptakan apa pun yang mereka inginkan. Saya berharap mereka memulai kompetisi fantastis mereka secepat mungkin, dengan dua klub. Saya berharap mereka tahu apa yang mereka lakukan tetapi saya tidak begitu yakin tentang hal itu," ujar Ceferin, menambahkan.

Real Madrid dan Barcelona adalah dua klub yang secara resmi masih terlibat di proyek ESL. Sebelumnya, Juventus bagian dari itu. Namun sejak era Andrea Agnelli berakhir, Juve menarik diri, tepatnya pada November 2022 lalu.

Sejumlah klub merespons. Mereka menyatakan menolak European Super League dan tetap setia bersama UEFA dan FIFA. Manchester United, Manchester City, Inter Milan, Bayern Munchen, Paris Saint Germain, Atletico Madrid, AS Roma, dan Chelsea kompak menyatakan ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler