Garda Revolusi Iran Ancam Tutup Laut Tengah

Namun, tidak dijelaskan secara detail bagaimana cara Iran menutup jalur Laut Tengah.

EPA-EFE/SEPAH NEWS
Foto selebaran yang disediakan oleh situs web resmi Garda Revolusi Iran (IRGC) (SEPAHNEWS) menunjukkan, rudal Fattah (hipersonik) buatan Iran saat upacara pembukaan di Teheran, Iran, Selasa (6/6/2023). Menurut IRGC Iran, Iran telah menciptakan rudal hipersonik rudal yang mampu menempuh 15 kali kecepatan suara dalam jarak 1.400 km.
Rep: Lintar Satria, Kamran Dikrama Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Media Iran melaporkan Komandan Garda Revolusi mengatakan mereka dapat menutup Laut Tengah bila Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutu terus melakukan "kejahatan" di Gaza. Tapi tidak menjelaskan bagaimana caranya.

Baca Juga


Iran mendukung Hamas dalam perangnya melawan invasi Israel. Teheran juga menuduh AS mendukung kejahatan di Gaza dalam pengeboman yang dilakukan Israel selama berminggu-minggu yang menewaskan puluhan ribu orang dan memaksa sebagian besar populasi mengungsi.

"Mereka akan segera menunggu penutupan Laut Tengah, (Selat) Gibraltar dan perairan lainnya," kata koordinator pasukan Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Naqdi seperti dikutip kantor berita Tasnim, Sabtu (23/12/2023).

Selama satu bulan terakhir Houthi di Yaman menggelar serangan ke kapal-kapal komersial yang berlayar melalui Laut Merah. Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan serangan-serangan tersebut sebagai balasan atas operasi militer Israel di Gaza.

Serangan-serangan Houthi sudah mendorong perusahaan-perusahaan perkapalan mengubah rutenya. Gedung Putih mengatakan Iran "sangat terlibat" dalam perencanaan operasi serangan ke kapal komersial di Laut Merah.

Iran tidak memiliki akses langsung ke Laut Tengah dan tidak diketahui bagaimana upaya mereka menutup perairan tersebut. Meski Naqdi berbicara tentang "kelahiran kekuatan perlawanan baru dan penutupan di perairan lainnya.

"Kemarin, Teluk Persia dan Selat Hormuz menjadi mimpi buruk bagi mereka dan kini mereka terjebak di Laut Merah," kata Naqdi dalam laporan Tasnim.

Satu-satunya kelompok yang didukung Iran di Laut Tengah adalah Hizbullah di Lebanon dan sekutu di Suriah, yang jauh di ujung Gibraltar. 

Amerika Serikat (AS) menuduh Iran terlibat erat dalam serangan yang dilakukan kelompok Houthi Yaman terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah. AS menyebut Teheran memasok drone, rudal, dan intelijen taktis kepada Houthi.

“Kami tahu bahwa Iran sangat terlibat dalam perencanaan operasi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson, Jumat (22/12/2023), dikutip laman Al Arabiya.

Menurut Watson, hal itu konsisten dengan dukungan material jangka panjang Iran dan dorongan terhadap tindakan destabilisasi Houthi di kawasan. “Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa Iran berusaha menghalangi kelompok Houthi melakukan perilaku sembrono ini,” ucapnya.

Pada Senin (18/12/2023) lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan peluncuran Operation Prosperity Guardian (OPG). Dia mengatakan, OPG dibentuk sebagai respons atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.

“Meningkatnya serangan Houthi yang berasal dari Yaman baru-baru ini mengancam kebebasan perdagangan, membahayakan pelaut yang tidak bersalah, dan melanggar hukum internasional,” ujar Austin.

Dewan Keamanan PBB menggelar rapat darurat membahas resolusi gencatan senjata di Jalur Gaza pada Jumat (8/12/2023). - (Tim infografis republika.co.id)

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler