Bitcoin Diprediksi Masih Cerah Tahun Depan
Investor menantikan momen halving dan kebijakan suku bunga Fed.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Indonesia, 2023 menjadi tahun bagi pemerintah untuk berfokus pada perkembangan ekonomi digital melalui pengembangan ekonomi aset kripto nasional.
Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) selaku regulator, telah menerbitkan peraturan dan ketentuan terkait perdagangan fisik aset kripto di Indonesia yang terus disempurnakan. Untuk memperkuat ekosistem dan keamanan transaksi, pemerintah juga telah menunjuk PT Bursa Komoditi Nusantara sebagai pengelola bursa kripto, PT Kliring Berjangka sebagai Penjamin dan Penyelesaian Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto, dan PT Tennet Depository sebagai Pengelola Tempat Penyimpanan Aset Kripto.
VP of Operations Upbit Indonesia Resna Raniadi mengatakan, 2023 telah memberikan gambaran yang menarik tentang perkembangan dunia aset kripto. Dengan pertumbuhan proyek-proyek baru dan adopsi teknologi blockchain yang semakin luas, industri ini terus bergerak maju. Meskipun ada tantangan yang perlu diatasi, peluang baru dan inovasi terus bermunculan.
"Memasuki 2024, industri kripto akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan situasinya dapat terus berubah seiring waktu," kata Resna melalui keterangan tulis.
Namun, lanjut dia, dapat dipastikan Bitcoin akan bergerak positif karena adanya peristiwa Bitcoin Halving di tahun depan. Para investor kripto juga masih memperhatikan suku bunga The Fed dan keputusan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk menyetujui exchange-traded funds ETF Bitcoin yang diprediksi akan terealisasi pada pertengahan tahun depan.