Menang Comeback 3-1 dari Everton, Manchester City Kembali ke Perburuan Gelar

City bangkit di tengah kelelahan.

AP Photo/Jon Super
Julian Alvarez dari Manchester City (tengah) melakukan selebrasi setelah mencetak gol penalti pada pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris melawan Everton di Stadion Goodison Park di Liverpool, Inggris, Kamis (28/12/2023) dini hari WIB.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Pep Guardiola melihat Manchester City berhasil menghindari kemunduran yang bisa menjadi bencana dalam upaya mereka mengulangi perburuan dramatis musim lalu untuk meraih gelar Liga Primer Inggris di paruh kedua musim ini. Mereka sempat tertinggal dari gol Jack Harrison di babak pertama menghadapi Everton, Kamis (28/12/2023) dini hari WIB. 

Baca Juga


Saat itu pasukan Guardiola menghadapi kemungkinan tertinggal delapan poin di belakang pemimpin klasemen, Liverpool. Namun gol dari Phil Foden dan Julian Alvarez membuat City memegang kendali sebelum Bernardo Silva menutup kemenangan empat menit menjelang pertandingan usai menjadi 3-1.

City memulai pertandingan di tempat kelima, delapan poin di belakang pemimpin klasemen Liverpool. Beberapa orang mungkin akan terkejut mendengarnya, tetapi itu benar. City hanya memenangkan satu dari enam pertandingan sebelumnya di liga, sebuah kemerosotan yang banyak orang mengira mereka tidak akan melakukannya.

Beberapa orang mulai percaya bahwa jubah tak terkalahkan mereka mulai terlepas dari bahu mereka. Manajer mereka, Pep Guardiola, dapat merasakan harapan tumbuh subur di antara rival mereka dan di hati para kritikus tim. “Sebanyak apapun Anda menang, mereka ingin Anda gagal lebih dari sebelumnya," kata Guardiola.

Everton memulai permainan sebagai tim terbaik. Mereka mungkin hanya unggul satu poin di atas zona degradasi namun mereka telah memenangkan empat dari lima pertandingan liga terakhir mereka dalam performa cemerlang yang tampaknya terinspirasi oleh kebencian yang membara atas pengurangan 10 poin yang menimpa mereka di Premier League bulan lalu karena melanggar aturan keuntungan dan keberlanjutan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler