Area Mainan Anak Netral Gender Wajib Ada di Toko California, Kritikus Teriak

Toko akan didenda jika tidak menyediakan area mainan netral gender.

EPA-EFE/ANDY RAIN
Toko mainan anak (Ilustrasi). Kewajiban mengadakan area mainan netral gender dinilai bertentangan dengan sistem kepercayaan pebisnis Muslim.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Toko-toko di California, Amerika Serikat yang memiliki lebih dari 500 karyawan akan menghadapi denda jika tidak memiliki bagian mainan anak "netral gender" sesuai dengan amanat undang-undang negara bagian yang mulai diberlakukan pada 1 Januari 2024. Undang-undang ini ditandatangani oleh Gubernur Gavin Newsom pada 2021 lalu.

Menurut teks undang-undang, toko-toko yang menjual perlengkapan penitipan anak atau mainan akan didenda sebesar 500 dolar AS (sekitar Rp Rp 7,7 juta) jika tidak memiliki bagian mainan yang netral gender untuk anak-anak berusia 12 tahun ke bawah. Meskipun bagian tradisional untuk anak laki-laki dan perempuan tidak dilarang, toko-toko diwajibkan membuat bagian mainan yang netral gender.

Wakil Presiden Dewan Riset Keluarga California, Greg Burt, mengkritik keras undang-undang ini. Dia mengatakan bahwa undang-undang tersebut melanggar Amandemen Pertama karena mengatur cara beriklan dan memaksakan ketentuan kepada pemilik bisnis, yang bisa melanggar sistem kepercayaan mereka.

"Pemerintah memutuskan memberi tahu orang yang beragama, yang mungkin merupakan bisnis milik Muslim, bahwa mereka harus menggunakan kata-kata tertentu untuk mengiklankan mainan, dan kata-kata tersebut mungkin melanggar sistem kepercayaan dari bisnis milik Muslim tersebut," kata Burt, dilansir Fox News Digital, Kamis (28/12/2023).

Meskipun beberapa toko mainan di Los Angeles telah mematuhi undang-undang ini, banyak yang menyatakan kekhawatiran terhadap implikasi hukum dan kebebasan berbisnis. Beberapa kritikus berpendapat bahwa undang-undang ini membuka pintu bagi campur tangan berlebihan dari pemerintah dalam operasional bisnis.

Baca Juga


Undang-undang tersebut disebut bertujuan menghilangkan diskriminasi gender dan stereotip tentang mainan anak laki-laki dan perempuan. Para pendukung undang-undang ini, diwakili oleh anggota parlemen dari Partai Demokrat, Evan Low, menyatakan bahwa langkah ini bertujuan menghilangkan diskriminasi gender dan stereotip dalam mainan anak-anak.

Low berharap undang-undang ini mendorong bisnis di California untuk menghindari penguatan stereotip gender yang dianggapnya merugikan. Pelanggaran undang-undang setelah 1 Januari 2024 dapat mengakibatkan denda perdata antara 250 dolar AS (sekitar Rp 3,8 juta) hingga 500 dolar AS untuk setiap pelanggaran berikutnya, yang dapat ditegakkan melalui tindakan hukum oleh jaksa agung negara bagian, jaksa wilayah, atau jaksa kota.

RUU ini muncul di tengah kontroversi terkait toko-toko yang mendukung barang-barang transgender. Sejumlah perusahaan seperti Target yang menyediakan pakaian renang yang ramah bagi transgender untuk menyembunyikan alat kelamin mereka, serta kemitraan Bud Light dengan aktivis transgender Dylan Mulvaney juga menjadi sorotan di kalangan kaum konservatif yang memboikot produk-produk tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler