Kemenko Marves Minta Tsingsan Tanggung Jawab Atas Korban Kebakaran Smelter Nikel Morowali

Dari total 59 orang korban, 19 orang meninggal dunia terdiri dari 11 TKI dan 8 TKA.

AP Photo
Petugas kepolisian berdiri dekat lokasi ledakan di smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel di Morowali, Sulawesi Tengah, Indonesia, Ahad (24/12/2023).
Rep: Intan Pratiwi Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan, saat ini pemerintah berfokus pada pemulihan para korban dari kejadian kebakaran smleter di Morowali. Seto menegaskan meminta perusahaan untuk bisa memberikan perawatan terbaik bagi para korban.

Baca Juga


“Pastikan hak-hak korban meninggal diberikan dengan sepenuhnya, termasuk pemberian beasiswa kepada anak-anak yang ditinggalkan hingga kuliah. Sementara itu, untuk korban yang sedang dirawat, kami telah menyampaikan kepada perusahaan agar santunan atau kompensasinya sesuai dengan kebutuhan," ujar Seto, Kamis (28/12/2023).

Seto juga mengatakan saat ini pemerintah bersama dengan pihak Kepolisian dan Dinas Tenaga Kerja melakukan  investigasi terhadap kejadian ini, dengan memeriksa lokasi dan bukti-bukti yang ada.

“Kami tidak berspekulasi dan akan menunggu hasilnya. Penting untuk memastikan bahwa SOP K3 dapat dilaksanakan dengan baik demi keamanan dan pencegahan kecelakaan di masa depan," kata Seto.

Data kecelakaan kerja di PT ITSS per tanggal 27 Desember Pukul 13.11 WITA. Dari total 59 orang korban, ada 19 orang meninggal dunia, terdiri atas 11 TKI dan 8 TKA. Lalu, 10 orang TKI sedang rawat jalan, 14 orang TKI dirawat di RSUD Morowali, 6 orang dirawat di Klinik IMIP yang terdiri atas 3 TKA dan 3 TKI, 8 orang rujuk keluar yang terdiri atas 3 TKI ke Palopo dan 5 TKA ke Cina, dan perawatan sendiri 2 orang TKI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler