Panen Raya Mundur Sampai Juni 2024, Airlangga Usul Perpanjangan BLT El Nino
Sejumlah ahli memprediksi fenomena tersebut akan bertahan hingga kuartal I 2024.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto akan menyampaikan usulan keberlanjutan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino kepada Presiden Joko Widodo.
“Dari hasil dialog, sebagian besar minta agar program ini diusulkan kepada Bapak Presiden untuk dilanjutkan di tahun depan. Tentu saya akan bahas dengan Bapak Presiden karena program ini mungkin seperti pada saat Covid-19, kita berikan tiga bulan, kemudian kita berikan evaluasi. Kalau memang tepat sasaran, kita lanjutkan lagi,” katanya dalam agenda Penyaluran Bansos BLT El Nino di Kantor Pos Indonesia, Jakarta Barat, Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Fenomena El Nino yang menyebabkan peningkatan suhu dan kemarau berkepanjangan diperkirakan masih melanda Indonesia hingga akhir 2023. Bahkan, sejumlah ahli memprediksi fenomena tersebut akan bertahan pada level moderat hingga kuartal I 2024.
Dampak signifikan dari El Nino di antaranya menurunkan produktivitas hasil pertanian, termasuk tanaman pangan seperti padi.
“Kalau bagi masyarakat penghasil beras, ini musim tanam mundur dua bulan, harusnya November 2023 sudah tanam, tapi November belum tanam, Desember 2023 belum tanam, kemudian kita berharap Januari 2024 bisa tanam. Artinya, panen rayanya tertunda (yang seharusnya) bulan April 2024, kemungkinan akan mundur sampai Juni 2024. Kalau panennya mundur, produksi berasnya turun, seperti di bulan Desember, demikian pula nanti di Januari dan Februari 2024,” ungkap Airlangga.
Menimbang hal tersebut, pemerintah menyiapkan program bantuan beras dan BLT El Nino ke seluruh daerah di Indonesia selama November-Desember 2023 dengan total anggaran mencapai Rp 7,52 triliun. Program ini menyasar 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang masing-masing memperoleh bantuan sebesar Rp 400 ribu per dua bulan.
Melihat secara nasional, pemerintah telah menyalurkan BLT El Nino sebanyak Rp 6,72 triliun atau 89,36 persen per Kamis (21/12/2023). Dia mengharapkan seluruh BLT El Nino sudah tersalurkan pada akhir 2023 ke seluruh daerah.
Di Jakarta Barat (Jakbar), dialokasikan BLT El Nino untuk 8.958 KPM dengan total bantuan sebesar Rp3,58 miliar. Hingga Kamis (28/12), telah disalurkan BLT El Nino di Jakbar kepada 8.172 KPM atau sekitar 91,23 persen dari total penerima.
Oleh karena itu, bantuan ini diharapkan bisa digunakan untuk pengeluaran masyarakat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan di atas 5 persen year on year (yoy) pada 2023.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga mengambil inisiatif memberikan bantuan beras sebanyak 10 kilogram (kg) per KPM untuk total penerima secara nasional sebanyak 21,8 juta KPM.
Airlangga menyatakan, program ini akan dievaluasi lebih lanjut setiap tiga bulan sekali, dan melaporkan hasil evaluasi kepada Presiden Jokowi sebagai pertimbangan untuk keberlanjutan program tersebut pada 2024.
“Untuk ke depan, mungkin kita ini kan setiap tiga bulan (evaluasi), kita bisa upayakan untuk perpanjangan tiga bulan,” ucap Airlangga.