3 Tanda Kondisi Tubuh Anda Sudah Semakin Dekat dengan Diabetes

Orang dengan pradiabetes berisiko diabetes dalam 5-10 tahun ke depan.

freepik
Ilustrasi diabetes. Dokter mengatakan orang dengan diabetes tidak memiliki pantangan makan tetapi harus menyesuaikan makanan dengan kebutuhan.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang yang mengalami resistensi insulin berpeluang lebih besar untuk terkena diabetes tipe 2. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai tanda-tandanya agar kondisi resistensi insulin dapat diperbaiki sebelum diabetes terjadi.

Menurut American Diabetes Association, resistensi insulin merupakan gangguan sensitivitas terhadap insulin. Semakin besar resistensi tubuh terhadap insulin, semakin menurun pula efektivitas hormon insulin di dalam tubuh. Padahal, insulin berperan penting dalam penyerapan glukosa ke dalam sel-sel tubuh.

Ketika tubuh mengalami resistensi insulin, pankreas akan merespons dengan cara memproduksi atau melepaskan lebih banyak insulin. Tujuannya adalah untuk menjaga sel-sel tubuh tetap mendapatkan sumber energi, yaitu glukosa, sekaligus mengatur kadar gula darah tetap dalam rentang yang sehat.

"Namun, seiring waktu, resistensi insulin cenderung memburuk," tutur American Diabetes Association melalui laman resminya, seperti dikutip pada Jumat (29/12/23).

Di sisi lain, sel-sel beta pada pankreas yang memproduksi insulin bisa "kewalahan". Akibatnya, pankreas tak lagi bisa memproduksi insulin yang cukup untuk mengimbangi resistensi insulin yang terjadi. Kondisi inilah yang kemudian memicu terjadinya kenaikan kadar gula darah.

Bila tidak diintervensi, resistensi insulin dapat berkembang menjadi prediabetes atau diabetes tipe 2. Oleh karena itu, orang-orang yang mengalami resistensi insulin dianggap sudah selangkah lebih dekat dengan diabetes.

"Orang-orang dengan pradiabetes memiliki peluang hingga 50 persen untuk terkena diabetes dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan," ungkap National Institutes of Health dalam laman resmi mereka.

Hal senada juga diungkapkan oleh dr Sasha Haddad melalui akun TikTok miliknya. Dr Haddad mengungkapkan bahwa resistensi insulin dapat memicu lonjakan kadar gula darah. Bila dibiarkan, kondisi tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari seperti prediabetes dan diabetes tipe 2.

Agar tidak berkembang menjadi diabetes, tanda-tanda resistensi insulin perlu dikenali dan diwaspadai. Dengan begitu, kondisi resistensi insulin bisa diterapi atau diintervensi sebelum berkembang menjadi diabetes. Berikut ini adalah tanda-tanda tersebut, seperti dilansir Express.

1. Kulit Leher Menggelap
Warna kulit yang menggelap di area leher bisa dipicu oleh resistensi insulin. Selain pada leher, penggelapan warna kulit juga bisa terjadi di area-area lipatan kulit lain.

Kondisi penggelapan warna kulit ini dikenal dengan istilah akantosis nigrikans. Selain warna kulit terlihat lebih gelap, akantosis nigrikans juga dapat membuat area kulit yang terdampak menjadi lebih tebal.

Baca Juga


2. Kutil
Kemunculan kutil memang tak selalu berkaitan dengan resistensi insulin. Akan tetapi, kemunculan kutil lebih sering terjadi pada orang-orang yang memiliki kondisi resistensi insulin. Oleh karena itu, kemunculan kutil pada kulit patut diwaspadai berkaitan dengan risiko diabetes.

Cegah pradiabetes berkembang menjadi diabetes. - (Republika)


3. Infeksi Jamur (Ragi)
Seseorang yang sudah melangkah lebih dekat menuju diabetes juga dapat mengalami infeksi jamur atau (yeast infection) yang berulang. Infeksi ini bisa terjadi di area ketiak, selangkangan, hingga sela jari. Infeksi jamur bisa terjadi lebih sering karena kadar gula darah yang tinggi sangat mendukung pertumbuhan jamur (ragi).

Bila resistensi insulin sudah telanjur terjadi, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya. Menurut National Institutes of Health, salah satu dari upaya tersebut adalah memperbaiki pola makan. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah meningkatkan aktivitas fisik atau rutin melakukan olahraga.

Perbaikan pola makan dan olahraga rutin bisa membantu terjadinya penurunan berat badan. Menurut sebuah studi yang didanai oleh National Institutes of Health, penurunan berat badan sebesar 2,27-3,2 kg dapat menurunkan risiko terjadinya diabetes pada orang-orang yang berisiko tinggi untuk terkena penyakit tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler