Ustadz Hanan Attaki dan Derry Sulaiman Tanggapi Arya Wedakarna
Arya Wedakarna membuat pernyataan kontroversial terkait jilbab.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Senator asal Bali, Arya Wedakarna, menjadi bulan-bulanan netizen di dunia maya buntut dari pernyataan kontroversialnya terkait penutup kepala sebagai budaya orang Timur. Anggota DPD RI itu bahkan menutup kolom komentar di media sosialnya, khawatir dirujak netizen.
Dalam video yang beredar itu, Arya terlihat marah seraya menyinggung penutup kepala yang digunakan oleh frontline. Dia meminta agar frontline kedepannya adalah putra putri Bali yang menjunjung budaya Bali yang menjiwai agama Hindu.
“Saya gak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek," ucap Arya.
Tentu saja banyak orang yang menyayangkan pernyataan yang dikeluarkan oleh anggota dewan daerah itu. Banyak pihak menganggap bahwa rakyat Bali adalah yang paling toleransi mengenai agama, tetapi Arya yang merupakan wakil rakyat justru memecah belah kerukunan antar umat beragama di Bali.
Ustadz Hanan Attaki dan Ustadz Derry Sulaiman, turut buka suara menanggapi komentar kontroversial mantan model majalah ini. Dalam unggahan terbarunya di media sosial, Ustadz Hanan Attaki menyinggung Arya yang kerap mengagungkan agamanya yang mengajarkan cinta kasih. Menurut Ustadz Hanan Attaki, apa yang dilakukan Arya ini, justru tidak mencerminkan ajaran agamanya.
“Kalau memang agamanya mengajarkan cinta kasih, kenapa justru dia yang paling pembenci dan menghina agama lain? Nanti kalau diramein bilangnya minoritas tertindas,” ujar Ustadz Hanan Attaki di akun instagramnya yang dikutip Republika pada Selasa (2/1/2024).
Tanggapan Ustadz Hanan Attaki pun ramai mendapatkan komentar, salah satunya dari ustad Derry Sulaiman. Menurut ustadz Derry Sulaiman, Arya Wedakarna memang sejak lama terkesan rasis dan membenci Islam.
“Orang hindu Bali pada umumnya sangat menghormati orang Islam. Kita hidup berdampingan dan rukun damai selama ini, manusia satu ini memang sejak dulu anti Islam dan rasis.” ujar ustadz Derry Sulaiman.
Hal ini dibenarkan juga oleh salah satu warganet yang turut berkomentar. “Padahal Bali itu terkenal dengan masyarakatnya yang sangat toleransi dengan umat agama lain, tapi kok ini yang katanya Wakil rakyat malah memulai perpecahan antar umat beragama…” tulis ricky bagja.
Arya Wedakarna sendiri dalam unggahan di insta storynya mengatakan, bahwa video yang viral telah dipotong oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, Dia juga memberikan klarifikasi, bahwa tidak ada dari ucapannya yang menyinggung kelompok agama dan suku apapun. Namun demikian dia tetap menyampaikan permohonan maafnya apabila memang ada phial yang merasa tersinggung.
“Maka dari itu kami tak ada menyebutkan nama agama apapun, nama suku apapun, dan juga kepercayaan apapun, bahwa hal tersebut sudah selaras dengan peraturan Perda Bali, No 2 Tahun 2012 yakni tentang pariwisata Bali yang berlandaskan kebudayaan dan dijiwai agama hindu,” tuturnya.
“Seandainya jika ada pihak-pihak, komponen bangsa Indonesia yang merasa tersinggung dan keberatan dengan apa yang kami sampaikan, dari lubuk hati yang paling dalam, saya selaku Wakil rakyat Bali di DPD RI memohon maaf dengan tulus. Semoga hal ini dapat memacu siapapun instansi negara khususnya di Republik Indonesia untuk dapat dapat mengedepankan layanan prima ramah-tama sebagai bagian dari budaya leluhur bangsa,” ujar Arya.
Arya sebut middle east yang memicu kontroversi...
Arya Singgung Penutup Kepala Muslimah
Senator Bali Arya Wedakarna mendadak viral di lini masa X. Hal itu setelah akun X @unmagnetism mengunggah potongan video ketika Arya sedang memarahi kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, serta pengelola bandara.
Ucapan Arya dianggap rasis lantaran menyinggung jilbab atau hijab yang dikenakan Muslimah. Ucapan Arya yang ingin agar pegawai asli Bali ditempatkan di meja depan melayani wisatawan dibandingkan pegawai yang memakai hijab menimbulkan kontroversi.
"Saya gak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek," ucap Arya dikutip Republika.co.id di Jakarta, Senin (1/1/2024).
Sontak saja ucapan Arya itu mengundang kecaman warganet. Hampir semua warganet mengecam ucapan Arya yang seolah merendahkan hijab yang dipakai pegawai beragama Islam.
Sementara itu dikutip dari akun Instagram resminya, Arya menjelaskan pada masa reses ia bertemu dengan stakeholder Bandara I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali. "AWK ngamuk dan menergur kepala Bea Cukai Bali Nusra, Ngurah Rai, dan GM Bali Airport," begitu keterangan tersebut.
Arya pun menuding, ada dua oknum staf terdepan Bea Cukai atas nama Nia dan Pangeran asal Jakarta dan Jawa Timur yang diduga melaksanakan tugas tanpa standar operasional prosedur (SOP) kepada warga Bali yang baru mendarat. Arya menyebut, kedua pegawai itu terindikasi tidak ramah, jutek, dan sinis.
Arya pun meminta dua pegawai itu untuk segera dimutasi keluar Bali. "Atau kepala Bea Cukai yang akan dipindah keluar Bali, silahkan pilih," kata Arya mengancam. Selain itu, Arya juga mempertanyakan gelar predikat terburuk di dunia untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai dan kasus operasi tangkap tangan (OTT) pejabat imigrasi akibat korupsi fast track.